Apa Kata Alkitab Tentang Janji Pernikahan, Sampai Maut Memisahkan?
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 30 June 2024

Kalangan Sendiri

Apa Kata Alkitab Tentang Janji Pernikahan, Sampai Maut Memisahkan?

Puji Astuti Official Writer
422

Mengucapkan janji pernikahan menjadi momen kunci dalam sebuah pemberkatan pernikahan. Ketika seorang pria dan wanita mengucapkan janji pernikahan "sampai maut memisahkan", ia bukan hanya sedang mengikat janji dengan pasangannya, tapi juga melakukan perjanjian dengan Tuhan.  

Secara umum janji pernikahan berbunyi, “Aku, menerima engkau, sebagai istri/suami yang sah, untuk memiliki dan menjaga mulai saat ini, dalam suka dan duka, dalam kaya dan miskin, dalam sehat dan sakit, untuk mencintai dan menghargai sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan kehendak Tuhan yang kudus. Dengan ini, aku memberikan kepadamu janji setiaku." 

Pernikahan adalah perjanjian tiga pihak, suami, istri dan Tuhan. Karenanya pernikahan dalam Kristen bukan hanya sebuah kontrak sosial, melainkan sebuah ikatan kudus yang didasarkan pada janji dan komitmen yang dimeteraikan oleh berkat Tuhan.  

Janji Pernikahan Kristen: Saling Setia Sampai Maut Memisahkan 

Janji pernikahan Kristen yang melibatkan komitmen untuk saling setia hingga maut memisahkan mencerminkan kesetiaan yang tak tergoyahkan dan komitmen seumur hidup. Janji ini diucapkan di hadapan Tuhan, keluarga, dan saksi-saksi lainnya, dan menjadi landasan dari seluruh kehidupan pernikahan Kristen.  

Janji ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah tekad untuk terus bersama dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam kekayaan maupun kemiskinan. 

Dalam Matius 19:6, Yesus berkata, "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah karya Allah yang menyatukan dua individu menjadi satu kesatuan yang utuh.  

Ketika pasangan menikah, mereka berkomitmen untuk menjaga dan merawat hubungan mereka sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh apapun kecuali oleh kematian. 

Baca selanjutnya -->

Konsep "Menjadi Satu Daging" Dalam Pernikahan 

Dalam Kejadian 2:24, tertulis, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Konsep "menjadi satu daging" ini memiliki makna yang dalam dan simbolis.  

Secara simbolik, ini berarti bahwa suami dan istri menjadi satu kesatuan dalam segala hal. Mereka tidak lagi hidup sebagai dua individu yang terpisah, melainkan sebagai satu entitas yang utuh di hadapan Tuhan. 

Makna praktis dari "menjadi satu daging" terlihat dalam berbagai aspek kehidupan pernikahan. Secara fisik, ini berarti pasangan saling berbagi tubuh dan keintiman. Secara emosional, ini berarti mereka saling mendukung, mengasihi, dan menghibur satu sama lain. Secara spiritual, ini berarti mereka berusaha tumbuh bersama dalam iman dan pelayanan kepada Tuhan. 

Penerapan Praktis Komitmen dan Konsep "Menjadi Satu Daging" 

1. Komunikasi 

Komunikasi yang efektif adalah salah satu aspek penting dalam penerapan konsep "menjadi satu daging". Pasangan harus berkomunikasi dengan jujur, terbuka, dan penuh kasih sayang.  

Efesus 4:29 menasihati, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengar, beroleh kasih karunia." Komunikasi yang membangun dapat memperkuat ikatan dan memperdalam pemahaman satu sama lain. 

Baca selanjutnya -->

2. Keintiman 

Keintiman dalam pernikahan bukan hanya tentang hubungan fisik, tetapi juga melibatkan keintiman emosional dan spiritual. 1 Korintus 7:3-5 mengajarkan bahwa suami dan istri harus memenuhi kebutuhan satu sama lain secara fisik dan emosional. Keintiman yang sehat memerlukan saling pengertian, perhatian, dan kasih sayang yang tulus. 

3. Pengambilan Keputusan 

Sebagai satu daging, pasangan harus membuat keputusan bersama. Amsal 3:5-6 mengingatkan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."  

Dalam setiap keputusan, pasangan harus mencari kehendak Tuhan dan mendiskusikan pilihan-pilihan mereka dengan penuh rasa hormat dan pengertian. 

4. Pertumbuhan Spiritual 

Pertumbuhan spiritual bersama adalah aspek penting dari kehidupan pernikahan Kristen. Pasangan harus berdoa bersama, membaca Alkitab bersama, dan menghadiri ibadah bersama.  

Kolose 3:16 menyatakan, "Hendaklah perkataan Kristus dengan segala kekayaannya diam di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu."  

Dengan demikian, pasangan dapat saling mendukung dalam perjalanan iman mereka dan bersama-sama mendekat kepada Tuhan. 

Komitmen dalam pernikahan Kristen adalah tentang kesetiaan seumur hidup, saling mengasihi, dan saling mendukung dalam segala hal. Janji untuk setia hingga maut memisahkan adalah cerminan dari kasih dan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya.  

Konsep "menjadi satu daging" mengingatkan kita bahwa pernikahan adalah penyatuan yang kudus, di mana suami dan istri harus hidup sebagai satu kesatuan dalam segala aspek kehidupan.  

Jika Anda sedang mengalami masalah dalam pernikahan Anda dan membutuhkan dukungan, jangan ragu untuk mencari bantuan.  Layanan doa dan konseling CBN siap membantu Anda melalui masa-masa sulit ini, hubungi kami sekarang dengan KLIK DISINI.  Bersama dengan Tuhan Anda pasti dapat menemukan jalan menuju pemulihan dan kebahagiaan dalam pernikahan Anda. 

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA 

VIDEO: KASUS PERCERAIAN DI INDONESIA 1400/HARI! INI RAHASIA PERNIKAHAN LANGGENG

5 Tanda Anda Memiliki Suami yang Baik dan Pengertian

Agar Tak Seperti di Ipar Adalah Maut, Tetapkan Batasan pada Saudara yang Menumpang

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami