4. Menetapkan Prioritas Bersama
Buatlah daftar prioritas bersama dengan pasangan Anda. Diskusikan apa yang paling penting dalam hubungan Anda dan fokuslah pada hal-hal tersebut. Dengan memiliki tujuan dan prioritas yang sama, Anda dapat bekerja sama untuk mencapainya dan mengurangi stres akibat ekspektasi yang tidak realistis.
5. Menciptakan Ruang untuk Kemandirian
Sementara kebersamaan adalah aspek penting dari pernikahan, memberikan ruang untuk kemandirian juga sangat penting. Biarkan pasangan Anda memiliki waktu untuk diri mereka sendiri dan melakukan hal-hal yang mereka nikmati secara individu. Ini dapat membantu menjaga keseimbangan dalam hubungan dan mencegah perasaan terkekang.
6. Mengembangkan Kebiasaan Positif
Fokus pada mengembangkan kebiasaan positif dalam hubungan Anda. Apresiasi kecil, seperti mengucapkan terima kasih atau memberi pujian, dapat memperkuat hubungan Anda. Kebiasaan positif ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghargai, yang dapat mengurangi dampak ekspektasi yang tidak realistis.
7. Konseling
Jika ekspektasi yang tidak realistis terus menjadi masalah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konselor pernikahan dapat membantu Anda dan pasangan memahami dan mengatasi masalah yang ada dengan cara yang konstruktif.
Ketika sepasang suami istri menikah, dua orang yang terpisah menjadi satu (Matius 19:5). Harapan dalam pernikahan dapat memecah belah kita dan pada akhirnya merusak hubungan kita jika kita tidak membicarakannya. Namun berbagi harapan dan mendengarkan satu sama lain dengan pikiran terbuka membuat kita semakin dekat dan menjaga cinta kita.
Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DI SINI. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
BACAAN TERKAIT:
5 Tips untuk Mengatasi Konflik dengan Suami
Kenapa Anda Bisa Merasa Kesepian di Dalam Pernikahan? Begini Kata Pakarnya...