Alkitab mengajarkan bahwa identitas seorang pengikut Kristus dalam Kerajaan Allah adalah seperti yang dijelaskan dalam 1 Petrus 2:9:
"Tetapi kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
Istilah "imamat yang rajani" menggabungkan dua konsep ini—imamat dan kerajaan—untuk menggambarkan identitas dan panggilan umat percaya. Ini mencerminkan dua peran utama:
Dengan identitas kita sebagai imamat yang rajani, kita adalah pribadi yang berharga dan mulia. Namun, seperti yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus, kita dipanggil untuk melayani dengan kerendahan hati dan kasih kepada sesama. Dengan sikap hati seorang hamba, kita juga dipanggil untuk hidup dalam ketaatan penuh kepada Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus.
Meneladani sikap hati seorang hamba seperti yang dicontohkan oleh Yesus Kristus memang bukanlah hal yang mudah. Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji kerendahan hati dan komitmen kita dalam melayani sesama.
Kami mengundang Anda untuk berbagi pengalaman dan pendapat Anda mengenai bagaimana Anda berusaha menerapkan sikap hati seorang hamba dalam kehidupan sehari-hari. Ceritakanlah tantangan apa saja yang Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya di kolom komentar.Apa yang Anda bagikan dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi orang lain yang juga berjuang untuk mengikuti teladan Kristus dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA :
Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com