Sumber: jawaban.com

Family / 19 January 2024

Kalangan Sendiri

"Aku Malu Sekujur Tubuhku Banyak Luka,"- Sayang, 14 Tahun

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1036

Namanya Sayang Hermolinda, atau biasanya disapa dengan panggilan Sayang. Saat ini, usianya 14 tahun, ia lahir dan tumbuh besar di Kupang. Meskipun Kupang memiliki cuaca yang panas, tapi dulu ia selalu menggunakan lengan panjang dan celana panjang jika datang ke sekolah minggu dan Sanggar Belajar School of Life. Karena ada yang harus ia sembunyikan di balik balutan lengan panjang itu.

Sayang merupakan anak yang rajin dan taat pada orangtuanya. Ini dapat dibuktikan dengan prestasinya yang mampu meraih peringkat 10 besar di sekolah. Ia juga selalu membantu adiknya dalam belajar. Setelahnya, ia akan membantu ibunya berjualan di pasar. Sekilas tidak ada yang salah dari Sayang. Namun, ada perasaan tidak percaya diri yang selalu ia pendam selama ini.

BACA JUGA : Perjalanan Josh Membangkitkan Rasa Percaya Dirinya

Rasa minder dan tidak percaya diri itu baru terungkap saat ia dan tutor SoL mengobrol di kelompok kurikulum kelompok usia 12-14 tahun. Secara fisik, Sayang mengalami luka-luka di sekitur tubuhnya sejak kecil. Luka ini ia dapatkan karena pernah mengalami gatal-gatal yang akhirnya meninggalkan bekas di sekitar tubuhnya. Kondisi tersebut membuat Sayang minder dan tidak percaya diri karena usianya yang sudah remaja, di mana penampilan sudah menjadi salah satu perhatian mereka. Sehingga menutupi kekurangan tubuhnya, Sayang sering mengenakan baju tangan panjang dan celana panjang. Bekas luka dan luka-lukanya ini membuat dia selalu menolak untuk tampil di depan umum dan juga bergaul dengan teman-temannya.

Ketika sedang penyampaian materi konten kurikulum dengan tema "Tubuhku Ciptaan Allah". Di momen tersebut, setiap anak diberikan kesempatan untuk membuat pernyataan komitmen yang ditulis di kertas dan dikumpulkan serta didoakan bersama.

BACA JUGA : Proses Habibah Mengubah Keterbatasan Menjadi Motivasi

Kemudian yang menarik perhatian tutor SoL adalah Sayang menuliskan kalimat yang sangat berkesan, “saya harus merawat diri saya untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan karena tubuh saya diciptakan Allah. Dan saya harus menjaga diri untuk mempersembahkan tubuh saya untuk kemuliaan nama Tuhan yang maha kuasa”.

Setelah kelas berakhir, Sayang kembali diajak mengobrol oleh tutor SoL. Saat itu tutor SoL menyadari, keteguhan hati Sayang didapatkan karena sepanjang bulan Oktober-November, ia dan teman-teman selalu belajar mengenai Firman Tuhan dan materi "Tubuhku Ciptaan Allah."

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami