Sumber: jawaban.com

Family / 19 January 2024

Kalangan Sendiri

"Aku Malu Sekujur Tubuhku Banyak Luka,"- Sayang, 14 Tahun

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1078

Namanya Sayang Hermolinda, atau biasanya disapa dengan panggilan Sayang. Saat ini, usianya 14 tahun, ia lahir dan tumbuh besar di Kupang. Meskipun Kupang memiliki cuaca yang panas, tapi dulu ia selalu menggunakan lengan panjang dan celana panjang jika datang ke sekolah minggu dan Sanggar Belajar School of Life. Karena ada yang harus ia sembunyikan di balik balutan lengan panjang itu.

Sayang merupakan anak yang rajin dan taat pada orangtuanya. Ini dapat dibuktikan dengan prestasinya yang mampu meraih peringkat 10 besar di sekolah. Ia juga selalu membantu adiknya dalam belajar. Setelahnya, ia akan membantu ibunya berjualan di pasar. Sekilas tidak ada yang salah dari Sayang. Namun, ada perasaan tidak percaya diri yang selalu ia pendam selama ini.

BACA JUGA : Perjalanan Josh Membangkitkan Rasa Percaya Dirinya

Rasa minder dan tidak percaya diri itu baru terungkap saat ia dan tutor SoL mengobrol di kelompok kurikulum kelompok usia 12-14 tahun. Secara fisik, Sayang mengalami luka-luka di sekitur tubuhnya sejak kecil. Luka ini ia dapatkan karena pernah mengalami gatal-gatal yang akhirnya meninggalkan bekas di sekitar tubuhnya. Kondisi tersebut membuat Sayang minder dan tidak percaya diri karena usianya yang sudah remaja, di mana penampilan sudah menjadi salah satu perhatian mereka. Sehingga menutupi kekurangan tubuhnya, Sayang sering mengenakan baju tangan panjang dan celana panjang. Bekas luka dan luka-lukanya ini membuat dia selalu menolak untuk tampil di depan umum dan juga bergaul dengan teman-temannya.

Ketika sedang penyampaian materi konten kurikulum dengan tema "Tubuhku Ciptaan Allah". Di momen tersebut, setiap anak diberikan kesempatan untuk membuat pernyataan komitmen yang ditulis di kertas dan dikumpulkan serta didoakan bersama.

BACA JUGA : Proses Habibah Mengubah Keterbatasan Menjadi Motivasi

Kemudian yang menarik perhatian tutor SoL adalah Sayang menuliskan kalimat yang sangat berkesan, “saya harus merawat diri saya untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan karena tubuh saya diciptakan Allah. Dan saya harus menjaga diri untuk mempersembahkan tubuh saya untuk kemuliaan nama Tuhan yang maha kuasa”.

Setelah kelas berakhir, Sayang kembali diajak mengobrol oleh tutor SoL. Saat itu tutor SoL menyadari, keteguhan hati Sayang didapatkan karena sepanjang bulan Oktober-November, ia dan teman-teman selalu belajar mengenai Firman Tuhan dan materi "Tubuhku Ciptaan Allah."

 

Buah dari keteguhan hati Sayang saat itu adalah bagaimana ia menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak pemalu.

“Sayang saat ini semakin percaya diri. Terlihat dari sikapnya yang ceria saat berinteraksi dengan teman-teman. Di kelas pengembangan bakat menari, Sayang dijadikan sebagai tutor sebaya. Sayang membantu tutor Oktavia dan tutor Irene untuk melatih gerakan dance lagu “Lift High the Name of Jesus” kepada teman-teman yang kesulitan,” ungkap tutor Oktavia.

BACA JUGA : "Terima Kasih Tuhan, Satu Per Satu Doa Ku Terwujud" -Samuel, 11 Tahun

Kondisi fisik Sayang tidak lagi menjadi penghambat bagi Sayang untuk berani tampil di depan orang dengan bakatnya. Dalam event Super Christmas, Sayang menari dengan penuh percaya diri. Penampilan Sayang ini merupakan penampilan yang kedua. Sayang sangat bersukacita karena ia dan adiknya Magdalena bisa merayakan Natal bersama dengan menari disaksikan oleh ibunya. Kiranya rasa percaya diri Sayang terus ditingkatkan, SOL GKPKR Kupang akan terus berusaha membuat kegiatan dan pembinaan yang meningkatkan rasa percaya diri setiap anak karena mereka adalah ciptaan Tuhan yang berharga dan istimewa.

“Saat ini Sayang sudah berusia 14 tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi ia sudah tamat dari sanggar belajar School Of Life, namun ia menyatakan kesediaannya untuk tetap hadir di SOL dan menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya,” ungkap Tutor Oktavia.

Sayang merupakan salah satu bukti dengan membangun kepercayaan diri dan mendapatkan dukungan, serta arahan yang tepat. Anak yang tidak percaya diri dan minder pun bisa menjadi pribadi yang lebih terbuka.Bahkan kesediaannya menjadi tutor sebaya menunjukkan bahwa kepercayaan diri yang kuat berasal dari pemahaman akan nilai diri Sayang dan tanggung jawabnya terhadap teman-teman di sekitarnya.

Saat ini CBN sudah melayani 3.720 anak lewat Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal yang memerlukan akses pendidikan bagi mereka.

Ayo, ambil bagian untuk menjadi berkat bagi mereka!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami