Kehilangan Kasih Mula-mula Sama Dengan Bekerja Tanpa Buah
Kalangan Sendiri

Kehilangan Kasih Mula-mula Sama Dengan Bekerja Tanpa Buah

Lori Official Writer
      4661

Wahyu 2: 1-7

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Efesus adalah rumah pelayanan yang luar biasa. Walaupun banyak orang percaya di Efesus mengalami penganiayaan yang kejam, namun gereja yang dirintis Paulus di sana tetap berjuang, menyebarkan injil dan bahkan mereka dengan getol menantang nabi-nabi palsu yang bermunculan. 

Setelah 30 tahun sejak kepergian Paulus, Yohanes justru menuliskan peringatan keras terhadap orang-orang percaya di sana. 

Coba bayangkan bagaimana peringatan yang tertulis di Wahyu 2 mengusik hati orang-orang Efesus. Setelah memuji pelayanan yang mereka lakukan, di ayat berikutnya Tuhan malah mencela mereka. Tentu saja saat membaca Wahyu 2, kita akan merasa bingung. 

Demikian tertulis dalam Wahyu 2: 2-4, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Tuhan memperingatkan mereka bukan tanpa alasan. Tetapi karena Dia menilai jika pekerjaan pelayanan yang mereka lakukan dengan motif yang salah.

Yesus memperingatkan orang Efesus supaya mereka kembali mengingat kasih dan sukacita keselamatan yang mereka peroleh di dalam Dia. Pelayanan tidak bisa menggantikan hubungan akrab kita secara pribadi dengan Tuhan. Akan tetapi, keadaan inilah yang terjadi kepada orang-orang percaya modern. Mereka menggantikan hubungan akrab dengan Tuhan lewat pelayanan-pelayanan mereka yang terlihat menakjubkan. 

Jadi, Tuhan ingin menyampaikan bahwa perbuatan baik yang tampak kita lakukan tidak akan ada artinya jika tidak didasarkan pada hubungan yang akrab dengan Tuhan. Pekerjaan kita tidak akan efektif atau berbuah kecuali kita melibatkan Tuhan di dalamnya.

Faktanya, Tuhan jauh lebih tertarik dengan hubungan pribadi kita dengan Dia dibandingkan dengan seribu pekerjaan baik yang kita lakukan. Dia mau selalu dekat dengan kita dan memberkati kita melalui pekerjaan yang kita lakukan. 

Mari menyadari hal ini bahwa ada banyak alasan keliru yang kita jadikan sebagai dasar dari melakukan pelayanan untuk kerajaan Allah. Tapi Tuhan hanya akan merasa disenangkan dengan pelayanan didasarkan oleh kecintaan kita kepada-Nya. Dia mau kita yang dipenuhi oleh keinginan pribadi yang egois untuk kembali mengalami kasih mula-mula. Dengan cara inilah, hat dan pikiran kita kembali diperbaharui. Sehingga pelayanan kita untuk Tuhan menjadi berbuah.

Mari periksa kembali motif Anda dalam melayani dan melakukan berbagai pekerjaan baik. Apakah Anda sudah melakukannya dengan dasar kasih kepada Tuhan? Jika Anda merasa telah mencuri posisi Tuhan, mintalah supaya hati dan pikirkanmu dibaharui di dalam Kristus.

 

Hak cipta Dr. Charles Stanley, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami