5. Peka pada kesempatan untuk sharing dan saling menguatkan
Jangan lewatkan kesempatan untuk sharing dan menguatkan keluarga Anda sendiri. Lewat obrolan yang jujur (tanpa gosip), Anda bisa berbagi beberapa pergumulan yang pernah Anda alami dalam keluarga Anda sebelumnya. Ajari mereka bagaimana Anda telah berjuang untuk bertahan dan melewati badai kehidupan bersama dengan keluarga Anda.
Tegaskan perasaan mereka jika mereka tidak menyukai beberapa sepupu mereka. Latih mereka tentang cara menunjukkan cinta kepada orang-orang yang sulit.
6. Pergi dengan kasih karunia
Jangan pergi ke pertemuan keluarga Anda hanya untuk “setor muka” saja. Pergilah untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan menjadi berkat. Dalam Roma 12:20-21, Paulus berkata, “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Jika ini adalah standar Tuhan tentang bagaimana kita harus memperlakukan musuh kita, apalagi kita harus berusaha menjadi alat Tuhan untuk memberkati keluarga kita! Selain itu, Anda tidak pernah tahu kapan kasih karunia Anda akan menjadi hal yang Tuhan gunakan untuk mengubah anggota keluarga Anda.
7. Ajak orang lain melakukan hal yang unik
Ajak anggota keluarga Anda yang lain sebanyak mungkin dalam melakukan suatu rencana. Jika Anda merasa hal itu kurang menyenangkan, kemungkinan keluarga Anda yang lainnya juga merasakan hal yang sama. Karena Anda punya waktu, mulailah berbicara tentang bagaimana Anda dapat membuat waktu lebih bermakna saat Anda bersama.
Mungkin setiap keluarga dapat menbuat proyek video foto kecil tentang apa yang terjadi selama setahun terakhir. Mungkin Anda dapat merencanakan proyek layanan bersama. Mungkin sebagai sebuah keluarga Anda dapat membantu keluarga yang membutuhkan dan bekerja sama untuk menafkahi mereka.
8. Pikirkan orang lain dulu
Pikirkan cara-cara agar Anda bisa mendahulukan orang lain tanpa merasa kesal dan dimanipulasi. “Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:3–4)
Sumber : christianparenting.org