Galatia 6: 9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 104; Yakobus 1; Yehezkiel 13-14
Kamu pernah punya pengalaman terjebak di tengah kemacetan dan berpikir untuk pindah jalur tanpa benar-benar mengawasi mobil di belakanganmu?
Pastinya mobil di belakangmu akan tiba-tiba menginjak rem dan membunyikan klakson. Hal paling gampang yang bisa dilakukan semua orang adalah marah: berteriak, mengacungkan jempol dan bersumpah serapah. Kita mulai membela diri dengan keadaan yang kita alami seraya berkata: ‘Hei! Tahu gak sih aku sudah terlambat. Tolong maklumi kondisiku!’
Ini sering terjadi kepada banyak orang saat berada di lalu lintas!
Tekanan muncul dimana-mana. Kita mulai lelah dan keadaan berubah jadi semakin buruk. Pada akhirnya, kita mulai bereaksi.
Tapi tahukah kamu, bahkan saat dalam keadaan buruk, saat tekanan muncul, itu kesempatan kita untuk mengingat siapa kita. Untuk menjadi seseorang yang tidak kehilangan hal baik yang ada di dalam diri kita.
Tuhan meminta kita untuk ‘tetap bertahan dengan kesabaran’ dan tak jemu-jemu berbuat baik. Sekalipun orang-orang di sekeliling kita melanggar aturan dan hidup sembarangan, tetaplah melakukan hal yang benar. Sekalipun kita lelah, tetaplah bersabar.
Jangan berhenti. Jangan berpikir untuk menyerah. Tapi ingatlah siapa kamu di dalam Yesus dan bila waktunya tiba kita akan menuai hasilnya.
Waktu panen pasti akan datang. Pertanyaannya adalah apakah kita bersedia menunggu? Buah dari benih yang kita tabur adalah panen yang akan kita tuai. Karena apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai.
Jadi nantikanlah buahnya dengan tidak jemu-jemu. Jangan bosan untuk terus berbuat baik, menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan lewat hidup kita.
Hak cipta Berni Dymet, disadur dari Crosswalk.com