Matius 13: 8-9
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 103; Lukas 24; Yehezkiel 11-12
Tanah adalah salah satu faktor penting bagi sebuah benih untuk bisa tumbuh subur, dan menghasilkan buah. Lokasi yang buruk dan tidak cocok untuk pertanian adalah jika lapisan tanahnya sedikit, berbatu dan kering, sudah bisa dipastikan tanaman sulit untuk tumbuh disana.
Sebaliknya tanah yang baik mengandung zat hara, atau nutrisi yang dibutuhkan oleh benih untuk bisa bertumbuh. Biasanya tanah ini gembur, berwarna hitam dan memiliki kandungan air yang cukup.
Yesus mengajarkan pentingnya memiliki hati yang baik dan benar melalui ilustrasi petani yang sedang menabur benih. Ia mengibaratkan hati manusia seperti tanah, dan firman Tuhan adalah benih yang ditaburkan.
Tanah yang buruk dalam ilustrasi tadi ada tiga, pertama adalah pinggiran jalan, tanah yang sering dilalui orang dan sudah mengeras. Benih yang jatuh di pinggir jalan tidak bisa masuk ke tanah, dan terlihat di permukaan sehingga dengan mudah dimakan oleh burung. Demikian juga manusia yang sudah mengeraskan hati, firman Tuhan tidak masuk ke dalam hatinya, sehingga setan dengan mudah mencuri berkat-berkat Tuhan yang seharusnya ia terima.
Hal serupa terjadi dengan benih yang jatuh di tanah berbatu, dituliskan bahwa benih ini tidak bisa berakar mendalam karena lapisan tanahnya cuma sedikit. Hingga pada akhirnya ketika tekanan atau penganiayaan terjadi, maka benih itu langsung mati terhimpit.
Yang ketiga adalah yang jatuh di antara semak duri, benih itu berakar dan bertumbuh, namun himpitan kekuatiran dan tipu daya kekayaan membunuh benih firman tadi.
Yang terakhir adalah benih yang ditaburkan di dalam tanah yang baik, benih-benih itu bertumbuh dan menghasilkan buah. Yang menarik, setiap tanah memiliki kapasitasnya sendiri, ada yang menghasilkan 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100 kali lipat.
Pertanyaannya sekarang, seperti apakah kondisi hatimu saat ini?
Kabar baiknya, apapun kondisi hatimu, datanglah pada Yesus sebab Dia adalah petani yang ulung yang bisa mengolah tanah hati Anda. Yang keras akan diberi air dan dibajak, yang berbatu dan penuh onak duri akan dibersihkan. Asalkan kamu dengan rela memberikan hati dan hidupmu diproses, percayalah pada akhirnya hidupmu akan menghasilkan buah sesuai dengan kapasitasmu.
Ingatlah bahwa kamu juga berperan untuk menjaga kondisi tanah hatimu agar tetap subur dan bersih, seperti yang disampaikan dalam Amsal 4:23 ini: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Jangan biarkan perkataan negatif, tekanan hidup, kekuatiran dan tipu daya kekayaan merusak tanah hati yang sudah dibajak oleh Yesus. Tetaplah berdoa dan jagalah hatimu untuk tetap haus kepada kebenaran firman Tuhan. Serta yang terpenting adalah, taatlah berjalan dalam kebenaran firman Tuhan, sebab firman yang kamu terapkan dalam hidup kamulah yang pada akhirnya akan menghasilkan buah-buah kebenaran. Selamat menjalani hidup yang penuh dengan berkat dan buah-buah kebenaran yang berlipat ganda.