Awal Oktober, 3 Kasus Pembunuhan Sadis Libatkan Anak
Sumber: Jawaban.com

Parenting / 9 October 2015

Kalangan Sendiri

Awal Oktober, 3 Kasus Pembunuhan Sadis Libatkan Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
4412

Daftar panjang kekerasan terhadap anak yang berujung kematian seakan tidak berhenti. Masih berada di awal Oktober, sudah ada tiga kasus pembunuhan dan tindak kriminal yang kembali melibatkan anak-anak, baik sebagai korban dan pelaku kekerasan. 

Belum selesai mengusut kasus pembunuhan anak yang ditemukan dalam kardus dengan kondisi mengenaskan (3/10) di Kalideres, Jakarta Barat, kini muncul lagi kasus pembunuhan yang merenggut nyawa ibu dan anak berusia lima tahun di Cakung, Jakarta Timur, kemarin (8/10). 

Kasus selanjutnya yang juga melibatkan anak di bawah umur adalah peristiwa pembacokan. Bukan sebagai korban, melainkan pelaku. FA  ( 6)  adalah seorang murid kelas 1 SMK yang menyerang staf tata usaha di Panongan, Kabupaten Tangerang pada Rabu (7/10) dini hari. Beruntung, korban berhasil diselamatkan dan FA kini berstatus sebagai tersangka. Saat ini, dia masih ditahan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangerang.

Berbicara tentang anak, bicara tentang masa depan. Akan tetapi kenyataannya, kasus kekerasan yang melibatkan anak justru menjadi gambaran miris. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, mengungkapkan bahwa kasus yang menjadi perhatian media ini masih sebagian kecil. 

“Kasus kekerasan anak seperti gunung es. Karena meskipun memiliki datanya, kita prediksi masih banyak kasus yang belum terungkap,” tutur Erlinda di Jakarta, Rabu (7/10).

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengungkapkan bahwa kasus kekerasan anak tidak bisa dihilangkan begitu saja. Menurutnya, masalah ini terjadi di Indonesia melainkan menjadi isu internasional. 

“Indonesia memiliki penduduk yang besar, tanggung jawabnya jadi berat. Kami harus bekerja sama dengan KPAI, Komnas Anak, dan lembaga pemerhati perempuan untuk turun langsung ke lapangan,” ungkapnya.

Masih berbicara tentang kekerasan anak, Yohana juga menyebutkan bahwa kekerasan terhadap anak berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya. “Anak yang mengalami kekerasan cenderung menyimpan rasa dendam yang akan dilampiaskan kelak ketika ia dewasa,” jelasnya. 

Menurutnya, di sinilah peranan orang tua dibutuhkan dalam menekan kasus kekerasan terhadap anak. Di mana keluarga sebagai bagian terkecil dari unit sosial di masyarakat diharapkan untuk mengedepankan fungsi ketahanan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai karakter, kasih sayang sehingga terhindar dari praktek kekerasan, baik sebagai korban ataupun pelaku. 

Menghadapi kasus kekerasan anak yang semakin mengkhawatirkan ini, pihaknya masih berusaha meningkatkan kualitas jangkauan pelayanan dan melibatkan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami