Masih Perlukah Orang Kristen Melakukan Pengakuan Dosa?
Puji Astuti Official Writer
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9
Bagi sebagian orang Kristen, kalimat "melakukan pengakuan dosa" mungkin jarang diperdengarkan, namun di aliran Kristen tertentu, hal tersebut menjadi bagian dari liturgi. Namun mengaku dosa bukan hanya sebuah liturgi atau aturan gereja, mengaku dosa adalah bagian dari sebuah pertobatan.
Mengapa harus mengaku dosa?
Selama kita hidup, kita masih berbuat dosa. Jika kita berkata kita tidak berdosa, 1 Yohanes 1: 8 mengatakan bahwa kita sedang menipu diri sendiri. Namun jika kita mengaku segala dosa kita, dalam ayat di atas dinyatakan bahwa Tuhan yang setia dan adil akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Mengakui hanyalah langkah awal dari pertobatan. Yang Tuhan minta adalah pertobatan dari segala dosa kita, yaitu berbalik dari semua aktivitas dan tindakan yang berdosa lalu hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.
Dosa adalah sebuah tindakan pemberontakan kepada Allah, bentuk ketidaktaatan dan perlawanan kepada Dia. Sedangkan pengakuan dosa adalah bentuk penundukan diri kita kepada Tuhan, kita merendahkan hati kita dan mengakui kesalahan. Mengaku dosa adalah proses untuk kita memperbaiki diri, tujuan kita sebagai orang percaya adalah menjadi sama seperti Kristus.
Selain itu dengan mengaku dosa kita dilepaskan dari tekanan rasa bersalah, rasa malu dan intimidasi iblis (Yohanes 8:34-36).
Kepada siapa kita harus mengaku dosa kita?
Mengaku dosa kepada Tuhan
Di dalam Perjanjian Baru tidak pernah dituliskan bahwa kita harus mengaku dosa kepada pendeta atau para rasul pada masa itu. Walau pada Perjanjian Lama, umat harus datang kepada para imam untuk mempersembahkan korban penghapus dosa.
Namun melalui kedatangan Yesus Kristus yang telah menanggung seluruh dosa manusia di kayu salib, menjadi korban penghapus dosa sekali untuk selama-lamanya (Ibrani 10:10). Yesuslah Imam Besar kita yang menjadi perantara kita dengan Bapa (Ibrani 4:14), sehingga kita bisa memiliki keberanian untuk mengaku dosa kepada Tuhan (Ibrani 4:16) karena Dialah yang mampu mengampuni dan menyucikan dosa kita (Mazmur 32:5).
Saling mengaku dosa kepada sesama
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. ~ Yakobus 5:16
Rasul Yakobus menyatakan betapa pentingnya saling mengaku dosa, namun juga menunjukkan tujuan dari mengaku dosa itu sendiri, yaitu agar bisa saling mendoakan dan supaya sembuh.
Apakah Anda ingat bahwa Yesus mengajarkan untuk berdamai dengan saudara kita sebelum memberikan persembahan di atas mezbah (Matius 5:23-24)? Mengakui dosa kepada sesama dalam hal ini adalah berdamai dengan orang yang terluka atau terdampak oleh dosa yang kita lakukan. Dengan mengaku dan saling mengampuni, diharapkan hal itu dapat memulihkan hati yang terluka dan juga memperbaiki hubungan yang terkoyak.
Pada akhirnya harus kita ingat bahwa mengaku dosa barulah langkah awal pertobatan, sama seperti kisah anak yang terhilang, anak bungsu itu datang kepada bapanya dengan sebuah kesadaran bahwa ia telah berdosa dan mengakuinya kepada sang ayah. Kemudian bapak itu membuang pakaian compang-camping si anak, mungkin menyuruhnya mandi dan memberi pakaian baru kepada anak bungsu itu (Lukas 15:20-24). Demikian pula dengan Tuhan, setelah kita mengaku dan bertobat, Ia meminta kita mengenakan manusia baru dan hidup dalam kebenaran (Efesus 4:20-32). Dengan mengaku dosa hubungan kita dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan sesama dipulihkan kembali.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Let share! Mari
berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati
oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini. Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1