Studi: Ibadah Mampu Bahagiakan Anak
Theresia Karo Karo Official Writer
Bagaimana kita bisa yakin bahwa anak-anak kita bahagia dengan kehidupannya? Apakah banyaknya mainan, liburan, teman, atau makan-makanan yang disukai menjadi tolak ukur kebahagiaan mereka? Mungkin ini di luar ekspetasi para orang tua, namun yang membuat anak lebih bahagia justru adalah rajin beribadah atau memiliki pengalaman spiritual yang kuat.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian para ahli di Columbia University, Amerika Serikat, selama lebih dari dua dekade. Anak-anak yang memegang teguh keyakinannya, cenderung lebih bahagia secara mental dan mendukung ketahanan daya tubuh mereka.
Menurut para ahli, manfaat secara fisik dan mental ini dipengaruhi perilaku anak-anak yang menjalani harinya dengan optimis dan tekun. Sehingga, mereka tidak mudah terserang depresi dan penyakit. Menariknya lagi, anak-anak yang memegang teguh kepercayaannya ini juga berprestasi, memiliki kecenderungan 80 persen tidak melakukan free sex, dan 40 persen tidak memakai narkoba.
Dalam penelitian ini, spiritualitas diartikan sebagai hubungan personal dengan alam, kehadiran universal, atau kekuatan yang lebih tinggi (Pencipta). Melihat dampak positifnya yang begitu banyak, para peneliti menyarankan para orang tua agar membiasakan anak untuk rajin beribadah, berdoa, dan lebih dekat dengan alam.
Menurut ketua tim peneliti Lisa Miller PhD, akan lebih baik bila para orang tua bisa mendorong anak-anak untuk lebih tahu mengenai keyakinan mereka. “Meskipun akan menimbulkan rasa tidak nyaman, orang tua jangan menghindarkan diri dari pertanyaan yang diajukan oleh anak,” ungkap Miller.
Dirinya juga menyatakan bahwa spiritualitas yang sehat jauh lebih penting daripada pencapaian prestasi atau kemampuan. Pada masa kanak-kanak, rasa keingintahuan mereka sangat tinggi. Menanamkan pengetahuan tentang iman sedari dini, akan membantu anak-anak untuk lebih paham mengenai nilai-nilai kehidupan.
Orang tua sangat berperan dalam mengajarkan dan membimbing anak menuju kebenaran. Semua ini bisa dilakukan, bila orang tua meminta hikmat kebijaksanaan yang dari Tuhan untuk dapat mendidik anak-anak mereka. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu" (Amsal 22:6).
Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1