3 Saran Untuk Lindungi Anak dari Konten Dewasa
Sumber: Google

Parenting / 12 May 2015

Kalangan Sendiri

3 Saran Untuk Lindungi Anak dari Konten Dewasa

Theresia Karo Karo Official Writer
4634
Penyebaran konten dewasa sudah semakin mengkhawatirkan. Kecanggihan teknologi, memungkinkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal negatif. Hal ini dapat dilakukan atau dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Menurut Bob Lutter, pencipta peranti lunak pencegah konten dewasa di telepon selular, terdapat tiga modus transfer gambar dalam penyebaran pornografi melalui telepon selular. Dilansir dari situs berita Inggris The Telegraph, Lutter mengatakan bahwa,  permintaan diawali oleh satu pihak, yang seringnya dilakukan oleh anak laki-laki dengan cara mengirimkan foto ‘polos’ mereka terlebih dahulu. Inilah yang kemudian memancing banyak perempuan untuk mengirim satu, dua, tiga gambar vulgar mereka dan berlangsung beberapa kali.

Dan celakanya, Masyarakat Nasional untuk Pencegahan Kekerasan pada Anak (NSPCC) untuk Inggris menemukan kecenderungan peningkatan kasus bunuh diri remaja perempuan yang depresi, karena tahu foto vulgar mereka tersebar. 

Lantas bagaimana orang tua dapat mencegah hal ini terjadi? Dan bagaimana bila anak telah terlibat kasus transfer konten dewasa melalui telepon seluler? Apakah solusinya adalah dengan mencabut akses ponsel dan internet?

Profesor Jeff Temple, psikolog dari University of Texas Medical Branch mengatakan bahwa, “orang tua tidak perlu panik”. Menurut Temple, momen ini justru dapat digunakan untuk menjelaskan bahayanya hubungan seksual pranikah, sehingga mereka sadar akan konsekuensinya sebelum menyesal kelak.

Sebelum terjadi, ada baiknya orang tua melakukan pencegahan dan melindungi anak remajanya dari konten dewasa di gadget. Menurut psikolog keluarga Elly Risman Musa, kuncinya ada pada penggunaan telepon selular, terutama yang menggunakan akses internet. “Diskusikan kesepakatan dan aturan penggunaan gadget. Tegaskan bahwa kontrol harus berada di tangan orangtua,” papar Elly.

Berikut tiga saran bagi orang tua untuk mencegah hal ini terjadi:

  1. Orangtua harus sadar sepenuhnya akan dampak pemberian gadget kepada anak remajanya. Tidak hanya dari sisi positif, namun juga sisi negatifnya.
  2. Bila orang tua memutuskan memberikan gadget pada anak, cari tahu dan tanyakan langsung untuk apa saja perangkat teknologi tersebut digunakan. 
  3. Ketiga adalah dengan mengontrol dan mengevaluasi penggunaan ponsel anak. Bisa dilakukan dengan menanyakannya pada anak atau mengecek history browsernya.

Sumber : Tempo/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami