Artikel Pembaca : Memilih Pendidikan Terbaik Untuk Masa Depan Anak
Sumber: Google

Parenting / 16 April 2015

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca : Memilih Pendidikan Terbaik Untuk Masa Depan Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
7375
Pendidikan adalah faktor penting yang harus dimiliki setiap individu. Karena ilmu, keterampilan, pengetahuan, serta karakter, banyak diajarkan saat kita menempuh pendidikan. Secara umum, pendidikan yang baik akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik pula. Dengan SDM yang semakin meningkat, kondisi kerja juga semakin baik, efisiensi produk yang berkualitas, dan memiliki kemampuan berinovasi dalam segala bidang, sehingga pembangunan suatu negara menjadi lebih maju.
 
Banyak faktor yang bisa mewujudkan sistem pendidikan yang memadai. Beberapa diantaranya adalah kualitas guru, infrastruktur pendidikan yang memadai, sistem pendidikan yang kompeten, dan sebagainya. Sebagai contoh, kita bisa melihat dan mempelajari sistem pendidikan di Finladia. Sistem kurikulum pendidikan di negara tersebut tidak pernah berubah. Mereka tetap fokus pada tujuan awal yang telah ditetapkan. Selain itu, siswa juga tidak dibebani dengan tugas belajar yang banyak, waktu belajar yang padat, serta ujian-ujian yang membebani. Siswa hanya diberi rangsangan untuk melakukan tugas-tugas dengan usaha terbaik mereka.

Tidak hanya itu, Finlandia juga mengadakan remedial, yang merupakan kegiatan untuk siswa berusaha lebih baik dari ujian sebelumnya dan meniadakan sistem ranking untuk siswa sehingga hal ini membuat siswa lebih kreatif. Ditambah dengan kualitas guru yang sangat baik. Mereka diberi penghargaan yang setimpal dengan gaji berkisar 40 juta rupiah. Oleh sebab itu, untuk menjadi seorang guru harus melalui seleksi yang ketat. Dan hasilnya adalah, kehadiran pengajar-pengajar yang terbaik dan berkualitas di sana. Hal ini sama seperti penyataan Prof. Yohanes Surya, “Guru yang baik akan membuat siswa nya juga semakin baik”.

Untuk memperoleh pendidikan yang terbaik, tidak jarang orang tua bekerja lebih keras agar buah hatinya bisa menempuh pendidikan di sekolah favorit, kursus tambahan, les ekstrakurikuler, dan lainnya. Semua  ini dilakukan agar anak-anak mereka pintar dan bisa menggapai cita-cita yang didambakan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah pendidikan seperti apa yang dapat dikategorikan ‘baik’? Apakah pendidikan berbasis kesuksesan, yang diukur dari prestasi dan materi? Apakah seseorang yang dikatakan memiliki masa depan yang baik adalah mereka yang sukses secara materi dan berprestasi? Lalu, apakah semua ini sesuai dengan Firman Tuhan?

Alkitab menyatakan, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7)”. Ayat ini menjelaskan kepada kita semua, bahwa yang terutama dari pengetahuan yang kita miliki adalah takut akan Tuhan. Kita menyadari bahwa ada Pribadi yang berkuasa di dalam hidup kita dan mengenal-Nya sebagai Pribadi yang memelihara dan menyelamatkan hidup kita. Pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan kepada anak tentang kesuksesan dunia, tapi juga mengajarkan anak untuk hidup takut akan Tuhan, mengenal Tuhan sebagai Pribadi yang memelihara, dan menyelamatkan hidupnya, mengenal hikmat dan pengetahuan, serta menjadi teladan bagi sesamanya.

Ada banyak lembaga pendidikan yang kita kenal saat ini. Mulai dari homescholling, sekolah publik, hingga sekolah Kristiani. Masing-masing tempat pendidikan pasti memiliki nilai positif dan negatifnya. Homescholling merupakan tempat pendidikan yang diberikan kepada siswa dengan waktu belajar yang ditentukan oleh pengajar dan orang tua siswa. Sesuai dengan namanya, tempat belajar-mengajar ini dilakukan di rumah siswa. Positifnya adalah orang tua dapat mengontrol langsung pendidikan anak, materi yang diajarkan, guru yang mengajar, dan waktunya juga fleksibel. Sedangkan negatifnya adalah, kurangnya relasi anak dengan lingkungan sekitar. Homescholling biasanya diberikan kepada siswa yang memiliki aktivitas lain seperti bekerja atau meniti karir.

Sedangkan sekolah publik merupakan tempat pendidikan di mana semua siswa, guru, karyawan dengan latar belakang yang berbeda-beda saling berinteraksi untuk mendukung proses belajar mengajar. Sisi positifnya adalah, sedari awal anak telah mengenal perbedaan dalam lingkungan sekitar. Negatifnya adalah keimanan siswa
biasanya kurang teguh, apabila siswa kurang mendapat bekal iman yang banyak oleh orang tua dan lingkungan gereja.

Sekolah Kristen hampir sama dengan sekolah publik, yang membedakan adalah mayoritas siswa, guru, karyawan adalah Kristiani. Nilai positifnya adalah sejak awal siswa sudah dibekali dengan keimanan, pengenalan akan Tuhan, belajar Firman Tuhan yang lebih ekstra, dan karakter yang takut akan Tuhan. Nilai negatifnya adalah siswa terbiasa dengan lingkungan yang serba sama dan kemungkinan belum siap dengan banyaknya perbedaan di lingkungan sekitar apabila tidak diberi pemahaman khusus akan hal ini.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan orang tua sebelum memutuskan anaknya akan bersekolah dimana. Hal utama yang harus dipikirkan oleh orang tua adalah anak harus memiliki iman yang teguh didalam Kristus, hidup takut akan Tuhan, memiliki kasih kepada sesama. Hal lain juga harus dipikirkan orang tua seperti prestasi anak, lingkungan, keterampilan, wawasan, dan lain-lain. Kedua hal ini harus saling berdampingan satu sama lain. Beberapa tips yang dapat diikuti oleh orang tua untuk memilih pendidikan terbaik bagi masa depan anak nya :

  • Pastikan sekolah tersebut memiliki pengajar yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan.
  • Pastikan sekolah tersebut sesuai dengan kondisi keuangan dari orang tua.
  • Catat prestasi-prestasi sekolah tersebut agar anak termotivasi untuk berprestasi.
  • Pilih sekolah yang menyediakan ladang pelayanan rohani Kristen.
  • Anak merasa nyaman bersekolah di sana.
  • Sekolah tersebut memiliki lingkungan yang aman untuk anak-anak.
Oleh sebab itu, jangan salah pilih lembaga pendidikan untuk anak-anak kita.

Penulis : William Yohanes

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].

Sumber : William Yohanes
Halaman :
1

Ikuti Kami