Mengoreksi Perilaku Tanpa Menghancurkan Karakter Anak (P2)
Theresia Karo Karo Official Writer
4021
Kita memasuki bagian kedua dalam mengoreksi perilakutanpa menghancurkan karakter Anak, untuk bagian pertama anda bisa melihat pada halaman sebelumnya. Berikut lima langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi kendala saat mendidik anak-anak.
Tulislah perjanjian keluarga Anda
mengalami kesulitan menyuruh anak anda merapikan kamarnya? Tulis saja,
perjanjian keluarga yang tertulis bisa menjadi alat bantu bagi anak anda
untuk belajar tentang pentingnya peraturan keluarga.
Anda bisa membuat beberapa poin harapan-harapan kepada anak-anak anda,
seperti tentang pekerjaan rumah, tentang menonton TV, mendengarkan
musik, dan sebagainya.
Ingatlah P-H-P Untuk menjaga anak agar dia merasa tetep dicintai saat
dia di-disiplinkan, ingatlah bahwa Peraturan tanpa Hubungan hanya akan
mengakibatkan Pemberontakan. Lagipula, kita mau mengkoreksi perilaku
tanpa menghancurkan karakter kan? Mendidik anak-anak membutuhkan lebih
dari sekedar menetapkan aturan. Jenis hubungan atau seperti apakah
hubungan anda dengan anak-anak andalah yang akan menentukan bagaimana
mereka berinteraksi dengan orang-orang lain yang mereka temui dalam
kehidupan mereka.
Komunikasi adalah kunci untuk menjaga anak anda tetap terbuka Saat
disiplin sudah dilakukan, mungkin anak anda ingin masuk ke kamar mereka
dan mengurung diri. Jangan biarkan! Alkitab mengatakan pada kita untuk
membicarakan tentang iman kita kepada anak-anak kita, baik saat kita
terpuruk atau saat kita bangkit. Disiplin hanyalah satu bagian dari
perjalanan iman. Jangan biarkan mereka ngambek terlalu lama, dan jangan
sampai anda juga mengambek.Saya tahu, menjadi orang tua itu tidak
gampang, tapi tetaplah di sana, teruslah berusaha, percayalah, hal itu
layak diperjuangkan.
Kata-kata anda mempunyai kuasa Oleh sebab itu gunakanlah kata-kata anda dengan bijak. Sebab kata-kata
anda bisa membangun atau menghancurkan anak anda. Ketika anak anda
melakukan kesalahan atau hal-hal yang buruk, pastikan anda "menyerang"
perilakunya, bukan diri anak anda.
Pilihlah area "pertempuran" anda dengan bijaksana Jika
anda menyadari bahwa diri anda semakin bertambah defensif ketika
anak-anak anda beraksi, mungkin anda sedang berusaha menangani terlalu
banyak "pertempuran". Saya tidak mengatakan bahwa anda seharusnya
membiarkan begitu saja anak-anak anda saat mereka benar-benar
membutuhkan disiplin dari anda, tapi pastikan anda benar-benar
"berjuang" untuk hal-hal yang memang sepantasnya diperjuangkan (misalnya
tentang integritas seksual, kinerja mereka di sekolah, dan sebagainya),
dibandingkan "bertempur" untuk hal-hal yang sebenarnya bisa ditangani
dengan kompromi yang sehat (seperti merapikan kamar, merawat binatang
peliharaan, dan sebagainya).
Anak-anak terkadang bisa
menjadi sangat nakal, tapi mereka juga rapuh, rawatlah mereka dengan
hati-hati. Koreksi perilaku mereka jika perlu. Berdoalah untuk mereka
seakan-akan hidup mereka bergantung pada doa anda. Karena jika anda
melakukannya dengan benar, mereka juga akan meneladani anda.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more