Bagi Gufroni, Cacat Bukan Penghalang
Sumber: kapselclassfikomuntar.wordpress.com

Profile / 24 November 2014

Kalangan Sendiri

Bagi Gufroni, Cacat Bukan Penghalang

Tiurma Ida Purba Official Writer
4178

Terlahir cacat bukan berarti tidak bisa meraih mimpi. Kecacatan bukan menjadi penghalang. Gufroni Sakaril telah membuktikannya. Siapa yang tak tahu Indosiar? Sebuah televisi swasta yang besar di Jakarta. Nah, siapa sangka Humas Indosiar di pimpin oleh seorang pria yang terlahir cacat di bagian tangannya. Pria hebat itu adalah Gufroni Sakaril. Karirnya  meningkat pada tahun 1999 menjadi Kepala Humas Indosiar.

Sering Minggat dari rumah

Gufroni adalah anak pertama. Dia memang tidak terlalu dekat dengan saudara-saudaranya. Apalagi sifat Gufroni yang suka ngambek. Gufroni bisa pergi berhari-hari ataupun berbulan-bulan. Walaupun hanya membawa uang yang pas-pasan, namun Gufroni tetap pergi dari rumah.

Dalam perjalanannya di luar rumah, dia sering tidur di masjid. Masjid adalah tempat yang paling nyaman untuknya. Untuk makan dia sering kali mendapat gratisan dari ibu pemilik warung, ya mungkin karena iba melihat kondisinya.

Anak yang cerdas

Gufroni adalah anak yang cerdas. Khususnya saat SMA, dia selalu mendapat juara 1 di kelasnya. Dia  melanjutkan di Universitas Sebelas Maret, Solo, jurusan komunikasi massa, fakultas ilmu komunikasi. Jauh dari orang tua sudah biasa baginya. Ayahnya adalah seorang PNS di Kejaksaaan. Sedangkan ibunya adalah Ibu Rumah Tangga. Ayah dan ibunya selalu mendorong semangat Gufroni untuk terus melangkah mengejar mimpinya sebagai wartawan. Tak heran Gufroni saat kuliah mendapat IPK tertinggi.

Anugerah Tuhan

Selesai lulus kuliah, tak langsung mendapat pekerjaan, tetapi dia harus menganggur dulu. Tak terhitung berapa ratus lamaran yang telah dikirimnya ke perusahaan- perusahaan. Hal ini disebabkan, saat pewawancara melihat tubuh Gufroni saat interview, mereka kaget akan keadaan Gufroni. “Bukan salah mereka memang, namun mungkin mereka tak ingin mengambil resiko untuk memperkerjakan orang cacat “ ungkap Gufroni mengingat kala itu. Namun, anugerah Tuhan menghampirinya, saat dia mendapatkan informasi bahwa stasiun tv Indosiar membuka lowongan pekerjaan. Dia melamar dan mengikuti tes, dan akhirnya dia diterima sebagai staff humas.

Pelajaran Berharga

Disaat satu pintu tertutup, maka Tuhan akan membukakan pintu –pintu lain bagi kita. Percayalah bahwa rencana Tuhan ( baca : proses itu indah ) selalu indah dalam hidup kita. Kita dapat mengambil pelajaran dari Gufroni, bahwa saat dia ditolak banyak perusahaan, namun dia tetap mencoba dan terus mencoba. Saat Percayalah Tuhan menempatkan kita pada suatu tempat, bukan secara kebetulan. Tuhan punya rencana indah bagi hidup kita. Jika Gufroni yang memiliki kekurangan saja, punya semangat yang tak terbatas. Mengapa kita yang sempurna tak punya semangat dalam menghadapi tantangan hidup. Ingat, tak ada manusia yang tidak mempunyai masalah dalam hidup ini. Percayalah, sepanjang dirimu tidak menyerah pada keadaan, melainkan tetap berjuang namun berserah pada Tuhan. Kita akan keluar lebih daripada pemenang. 

Sumber : tabloidnova.com/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami