Kisah Anak Muda yang Sejak Kecil Terkena Penyakit Kulit

Family / 19 November 2012

Kalangan Sendiri

Kisah Anak Muda yang Sejak Kecil Terkena Penyakit Kulit

Budhi Marpaung Official Writer
10187

Namaku Gideon Wijaya, aku berusia 25 tahun dan apa yang kuceritakan kali ini disini adalah kisah nyata hidupku.  

Sejak umur dua bulan, aku terkena sebuah penyakit kulit yang dalam istilah medis bernama Epidermolisis Bulosa. Penyakit yang kuderita ini tidak ada obatnya. Akibat penyakit tersebut, seluruh badanku penuh koreng – dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Masuk usia SD, aku kerap dihina, diejek, dijauhi oleh anak-anak sepantaran aku waktu itu. Bukan hanya aku sebenarnya, Tuhan yang selama ini aku sembah juga dihina. Mendapat perlakuan tersebut, jujur, aku sangat sakit hati dan merasa minder. Aku nilai diri aku ini tidaklah berharga dan tidak berhak hidup di dunia ini.

Aku sempat berniat bunuh diri sewaktu SMP, tetapi niat itu tidak jadi aku laksanakan. Alasannya sederhana, karena aku menganggap bunuh diri adalah sebuah dosa dan itu akan membawa saya masuk ke neraka.

Tahun 2006, aku mengikuti sebuah acara rohani. Disana aku bertemu dengan seseorang. Orang ini memberikan aku nasihat. Dia meminta aku untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam hati aku selama ini dan itu aku perbuat. Setelah ia mendengarkan apa yang menjadi curahan hatiku, dia mendoakan aku.

Aku pun menangis. Tak sadar, air mataku sudah memenuhi seluruh wajahku. Aku pun memohon ampun atas segala tingkah laku aku yang buruk dahulu dimana aku sempat memaki-maki Tuhan, menghina Tuhan, dan pernah bertengkar dengan orangtua, saudara, teman-teman aku.

Selepas acara itu, aku kembali ke rumah dan meminta maaf langsung kepada seluruh orang yang ada di rumah aku waktu itu – ayah, ibu, saudara-saudara yang pernah aku sakiti secara sengaja maupun tidak sengaja. Aku juga langsung meminta maaf kepada teman-teman yang pernah aku lukai hatinya.

Melihat kebelakang kembali, acara rohani yang aku itu beberapa tahun silam tersebut benar-benar menjadi titik balik bagi kehidupan aku. Disitu aku benar-benar bisa melepaskan segala hal-hal buruk di dalam hatiku dan aku bisa merasakan damai sejahtera dan sukacita yang selama ini aku cari.

Aku tahu gambar diri aku sekarang sudah pulih. Aku sekarang sudah lebih terbuka dan tidak mudah marah lagi. Aku sungguh bersyukur punya Tuhan. Bagiku, Tuhan adalah Bapa, sahabat, yang kepada-Nya aku bisa meluapkan isi hatiku tanpa ganjalan sedikit pun.

Meski kini kondisi badan aku masih belum seratus persen pulih, tetapi aku beriman bahwa di waktu yang sudah ditentukan oleh-Nya, aku mendapatkan kesembuhan total itu.

Sumber Kesaksian :

Gideon Wijaya

Sumber : V121112164852
Halaman :
1

Ikuti Kami