Belas Kasihan Tuhan
Kalangan Sendiri

Belas Kasihan Tuhan

Budhi Marpaung Official Writer
      5127

I Raja-Raja 13 : 6

Lalu berbicaralah raja dan berkata kepada abdi Allah itu : “Mohonkanlah belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah untukku, supaya tanganku dapat kembali.” Dan abdi Allah itu memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat kembali dan menjadi seperti semula.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 43; 2 Timotius 1; Yesaya 39-40

Selepas raja Salomo meninggal,  Israel terpecah menjadi dua yakni suku Yehuda dan Benyamin dipimpin raja Rehabeam, sementara sepuluh suku lainnya dipimpin oleh raja Yerobeam. Berbeda dari Rehabeam,  Yerobeam adalah raja yang kelakuannya jahat di mata Tuhan. Saat memerintah, ia membuat dua anak lembu jantan emas yang mana sebenarnya itu melanggar hukum taurat yang selama ini dipegang oleh bangsa Israel.

Walau Yerobeam membuat hati Tuhan sedih, tetapi raja ini tetap menerima belas kasihan Tuhan. I Raja-Raja 13 mencatat bahwa tangan Yerobeam mengalami kejang pada saat ia sedang memerintah anak buahnya untuk menangkap seorang abdi Allah dari Yehuda. Di dalam ketidakberdayaannya, ia meminta sang abdi Allah dari Yehuda itu memohon kepada Tuhan supaya berbelas kasihan kepadanya dan menyembuhkan tangannya kembali (ayat 6). Singkat kisah, tangan Yerobeam pun kembali ke sedia kala.

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Yerobeam adalah cerminan kita semua. Kita memohon belas kasihan Tuhan hanya ketika kita terpojok, terjepit, terpuruk, bangkrut, tidak bisa apa-apa lagi, atau mungkin ketika hampir meninggal. Kita berteriak, “Ya Tuhan, ampunilah aku, tolonglah aku, pulihkanlah aku, sembuhkanlah aku, dan seterusnya.”

Puji Tuhan, Dia sungguh adalah Tuhan Maha Pengampun, panjang sabar, dan penuh belas kasihan. Sekalipun Dia tahu bahwa Yerobeam tetap akan berbuat apa yang tidak berkenan dihadapan-Nya kembali, namun Dia tetap menyatakan belas kasihan-Nya.

Mari, sebagai orang-orang yang telah menerima belas kasihan Tuhan, diampuni dosa dan kesalahan kita di dalam penebusan Yesus, kita belajar menyenangkan hati Tuhan dengan senantiasa taat dan dengar-dengaran kepada firman-Nya. Tidak perlu menunggu hingga kita kena murka Tuhan atau menderita, tetapi setiap hari kita mengingat bahwa Dia adalah Tuhan yang penuh belas kasihan. Dan oleh karena itu, muliakan Dia dengan memberitakan Kabar Baik, menceritakan tentang perbuatan-Nya yang ajaib, melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya, dan mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lainnya.

Hanya oleh belas kasihan Tuhan, kita hidup dan selamat, karena itu muliakanlah Dia senantiasa

Ikuti Kami