Yeremia 32:18
Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian. Ya Allah yang besar dan perkasa, nama-Mu adalah TUHAN semesta alam
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 57; Markus 1; Imamat 24-25
Mungkin beberapa waktu ini kita dikagetkan dengan kisah seorang anak kelas enam sekolah dasar (SD) yang hampir saja menewaskan temannya dengan lima belas tusukan. Tindakan brutal yang dilatar belakangi karena ia tidak bisa mempertanggung jawabkan pencurian handphone tersebut sungguh sangat memprihatinkan. Mudah bagi kita berkata tentang buruknya tindakan anak tersebut, tapi apakah kita pernah bertanya apa yang telah membuatnya menjadi seperti itu?
Dalam Alkitab dituliskan bahwa Tuhan “membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian.” Hal ini mengarah kepada pola dosa yang akan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Anak SD yang menjadi pelaku penusukan di atas mengaku hidup dengan sang kakak, ayahnya telah meninggal dan ibunya tinggal di pulau Sumatra. Ia pun mengaku kerap mengalami tindakan kekerasan dari keluarganya. Orangtua dan keluarga anak tersebut telah menabur sesuatu yang buruk, sehingga si anak menghasilkan buah yang buruk, dan ia pun harus menuai akibatnya dengan berakhir di hadapan hukum. Lingkaran setan tersebut tidak akan berhenti, hal itu akan terus berlanjut kecuali satu orang dalam generasinya memutuskan untuk melakukan perubahan.
Banyak orang ingin berubah, namun hal itu bukanlah hal yang mudah. Itu sebabnya banyak orang menyerah dan hidup dalam ikatan dosa. Dengan kekuatan kita sendiri sebagai manusia, tidak mungkin mematahkan siklus dosa ini. Kita tidak sanggup, dan Tuhan tahu hal ini. Itu sebabnya Ia mengutus putra-Nya yang tunggal, sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya mengalami kemerdekaan dari dosa. Anugrah-Nya membawa kita kepada kelahiran baru, kasih-Nya akan membalut luka-luka batin kita, dan Roh Kudus akan menuntun langkah demi langkah untuk mengubah prilaku kita. Hari ini, sudahkah kita membawa luka-luka masa lalu kita kepada-Nya?
Kristus adalah satu-satunya jalan untuk bebas dari siklus dosa.