Roma 13:1-2
"Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya."
Paulus bertindak praktis dalam cara memakai kepercayaan dalam kehidupan kita sehari-hari dan menantang kita untuk tunduk pada otoritas yang diberikan Allah. Bagi anak, ini berarti orang tua; bagi orang dewasa, ini berarti para pemimpin dalam pemerintahan, tempat kerja, dan gereja.
Mengapa kita harus begitu tunduk? Karena para pemimpin ini adalah individu-individu paling pandai dan dapat diandalkan di bumi? Tidak. Allah hanya memberikan kepada kita suatu ujian otoritas.
Sebelum kita menjadi pemimpin yang berintegritas, kita harus belajar mengikuti pemimpin-pemimpin lain, tanpa mempedulikan perbedaan. Nyatanya, ujian karakter yang sukar muncul saat kita tidak sepaham dengan otoritas yang sah.
Saat Anda menolak untuk menuntut cara Anda sendiri dan sebaliknya tunduk kepada orang lain, hati Anda lurus. Itulah saatnya Allah dapat mempercayai Anda untuk memimpin orang lain.
Bagi seorang pemimpin sejati, penundukkan diri terhadap otoritas adalah ujian baginya sebelum memimpin di kemudian hari