Mengenal Bunga-bunga Investasi

Investment / 19 October 2009

Kalangan Sendiri

Mengenal Bunga-bunga Investasi

Tammy Official Writer
3898
Anda telah memutuskan untuk melakukan investasi untuk memperbesar nilai harta yang Anda telah miliki. Dari jumlah harta yang Anda miliki, Anda mungkin memiliki sejumlah uang menganggur yang bisa Anda investasikan. Anda tahu daripada disimpan-simpan, lebih baik uang tersebut ‘disimpan agar beranak' yakni berinvestasi

Masalahnya, Anda mungkin saja tahu bagaimana caranya menghitung keuntungan dalam melakukan investasi. Banyak orang melakukan investasi, tapi tak tahu bagaimana cara menghitung keuntungan yang sudah dia dapatkan.

Nah, untuk mengetahuinya Anda perlu belajar tentang konsep bunga (interest). Konsep bunga, sering disebut juga dengan konsep hasil investasi (return). Keduanya memiliki prinsip yang sama.

Misalkan saja sebagai contoh, pada saat ini Anda memiliki dana sejumlah Rp 1 juta. Anda pergi ke bank, menemui customer service-nya, dan mengutarakan maksud Anda untuk berinvestasi. Biasanya akan dikatakan bahwa bank akan memberlakukan suku bunga sebesar 12 persen per tahun bila Anda membuka deposito di situ.

Sekarang, kita akan menghitung, berapa bunga yang akan Anda dapatkan pada akhir tahun, dan berapa saldo investasi Anda bila Anda membiarkan saja investasi berputar selama sepuluh tahun. Untuk itu, ada beberapa pilihan sistem bunga:
1. Bunga Sederhana (simple interest)
2. Bunga Berbunga (compound interest)

Selanjutnya bunga berbunga bisa dibagi lagi menjadi:
* Bunga Berbunga Tahunan (yearly compound interest)
* Bunga Berbunga Bulanan (monthly compound interest)
* Bunga Berbunga Harian (daily compound interest)

Saya akan menunjukkan bagaimana cara menghitung untuk masing-masing sistem bunga tersebut. Mungkin saja tidak suka hitung-hitungan, tetapi tentu saja akan sangat penting apabila Anda mengetahuinya.

BUNGA SEDERHANA
Bila bank itu menggunakan sistem Bunga Sederhana, maka pada akhir tahun pertama, Anda akan mendapatkan bunga sebesar: Rp 1 juta x 12 persen = Rp 120.000.

Pada akhir tahun kedua, Anda akan mendapatkan bunga sebesar: Rp 1 juta x 12 persen = Rp 120.000.


Pada akhir tahun ketiga, Anda akan mendapatkan bunga sebesar: Rp 1 juta x 12 = Rp 120.000.

Begitu seterusnya, hingga setelah sepuluh tahun, Anda akan mendapatkan total bunga sebesar:
Rp 120.000 x 10 = Rp 1.200.000.

Dengan demikian saldo investasi Anda akan menjadi:
Rp 1.000.000 (dana awal) + Rp 1.200.000 (jumlah total bunga) = Rp 2.200.000.

Sederhana, bukan? Karena itu pula, sistem penghitungan bunga ini disebut Bunga Sederhana.

BUNGA BERBUNGA
Jika diandaikan, konsep bunga-berbunga persis seperti bola salju yang menggelinding dari atas bukit salju. Makin ke bawah makin besar. Karena konsep bunga berbunga merupakan suatu konsep di mana bunga yang Anda dapatkan akan ditambahkan ke uang pokok Anda, sehingga bunga yang dihasilkan pada tahun berikutnya akan lebih besar lagi.

Sebagai contoh, kita kembali lagi menggunakan contoh uang Rp 1 juta tadi. Bila Anda membuka deposito senilai Rp 1 juta dengan bunga 12 persen per tahun, maka saldo investasi Anda pada setiap akhir tahun adalah sebagai berikut:

Pada akhir tahun pertama, saldo Anda adalah:
Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000 x 12 persen) = Rp 1.000.000 + Rp 120.000 = Rp 1.120.000

Pada akhir tahun kedua, saldo Anda menjadi:
Rp 1.120.000 + (Rp 1.120.000 x 12 persen) = Rp 1.120.000 + Rp 134.400 = Rp 1.254.400.

Pada akhir tahun ketiga, saldo Anda menjadi:
Rp 1.254.400 + (Rp 1.254.400 x 12 persen) = Rp 1.254.400 + Rp 150.528 = Rp 1.404.928.

Begitu seterusnya tiap tahun, hingga akhirnya pada akhir tahun ke-10 saldo-saldo investasi Anda akan menjadi Rp 3.105.848. Jauh lebih banyak dibanding apabila Anda memakai metode bunga sederhana tadi (yang hanya Rp 2.200.000).

BUNGA BERBUNGA BULANAN
Bunga InvestasiApa yang Anda lihat di atas tadi adalah konsep bunga berbunga, yang bunganya dibayarkan setiap tahun (yearly compound interest). Namun demikian, ada juga bunga berbunga yang bunganya dibayarkan setiap bulan (monthly compound interest).

Sebagai contoh, kita akan menggunakan angka yang sama dengan contoh di atas, di mana Anda memasukkan uang Rp 1 juta. Hanya bedanya, Anda tidak membukanya dalam bentuk rekening deposito, tapi tabungan.

Untuk mudahnya, anggap saja tabungan ini juga memberi bunga 12 persen per tahun, dibayarkan secara bulanan. Ini berarti, pada setiap akhir bulan, bunga yang Anda dapatkan bukan 12 persen, melainkan 12 persen dibagi 12, atau 1 persen. Ini karena ada 12 bulan dalam setahun.

Dengan demikian, perhitungan saldo investasi Anda pada akhir bulan pertama adalah:
Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000 x 1 persen) = Rp 1.000.000 + Rp 10.000 = Rp 1.010.000.

Pada akhir bulan kedua, saldo Anda menjadi:
Rp 1.010.000 + (Rp 1.010.000 x 1 persen) = Rp 1.010.000 + Rp 10.100 = Rp 1.020.100

Begitu seterusnya tiap bulan hingga pada akhir bulan ke-12 saldo Anda menjadi:
Rp 1.115.668 + (Rp 1.115.668 x 1 persen) = Rp 1.115.668 + Rp 11.157 = Rp 1.126.825.

Bila ini terus berlanjut hingga akhir tahun ke-10 (atau bulan ke-120), saldo investasi Anda menjadi Rp 3.300.387. Lebih banyak dibandingkan apabila Anda memakai sistem bunga berbunga tahunan.

BUNGA BERBUNGA HARIAN
Bagaimana dengan sistem bunga berbunga yang dibayarkan secara harian (daily compound interest)? Banyak iklan bank menawarkan produk tabungan yang memberikan bunga secara harian seperti ini. Konsepnya hampir sama dengan bunga-berbunga bulanan. Bedanya, bunganya tidak dibagi 12, tetapi 365 (sesuai jumlah hari per tahun), hingga besarnya adalah 0.03 persen per hari.

Kini kita akan menghitung, berapa jumlah yang akan Anda dapatkan jika mengggunakan bunga-berbunga harian. Sekali lagi, kita gunakan contoh seperti di atas.

Saldo Anda pada akhir hari pertama adalah:
Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000 x 0,03 persen) = Rp 1.000.000 + Rp 329 = Rp 1.000.329.

Begitu seterusnya hingga setelah setahun (atau akhir hari ke 365) saldo Anda menjadi:
Rp 1.127.104 + (Rp 1.127.104 x 0,03 persen) = Rp 1.127.104 + Rp 371 = Rp 1.127.475.

Bila diteruskan sampai 10 tahun, maka pada akhir hari ke 3.650, saldo Anda akan menjadi Rp 3.319.462. Lebih banyak daripada kalau bank Anda memakai sistem bunga berbunga bulanan.

Sumber : perencanakeuangan.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami