Makanan Terbaik Penurun Kolesterol

Gizi & Nutrisi / 2 September 2008

Kalangan Sendiri

Makanan Terbaik Penurun Kolesterol

Lestari99 Official Writer
14300

Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah Anda. Semakin baik pola dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Bagi Anda yang ingin terhindar dari masalah kolesterol, ada baiknya mulai mempertimbangkan makanan sehat antikolesterol. Berikut adalah lima makanan terbaik menurut Mayo Clinic yang membantu menurunkan kolesterol dan melindungi jantung serta pembuluh darah Anda.

1. Bubur gandum/oatmeal

Oatmeal mengandung serat  larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk (low-density lipoprotein /LDL) Anda. Soluble fiber juga ditemukan pada jenis makanan lain seperti kacang ginjal (kidney beans), apel, buah pir, barley dan buah prune. Serat yang larut diyakini mampu menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan Anda. Mengkonsumsi 10 gram lebih serat larut setiap hari dapat menurunkan kadar  total LDL.  Setiap 1 1/2 cangkir oatmeal matang yang Anda makan mengandung 6 gram serat.  Jika Anda tambahkan  buah seperti  pisang, Anda menambah 4  gram lebih  serat.  

2. Kacang walnuts, almonds dan jenis lainnya

Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah.  Kacang ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis.  Kacang Almond juga memiliki faedah yang tidak terlalu beda, di mana penurunan kolesterol dapat Anda rasakan setelah sekitar empat minggu.

Diet untuk menurunkan kolesterol dengan 20% sumber kalori berasal dari walnut  diklaim dapat  menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 12%.  Kacang-kacangan umumnya berkalori tinggi sehingga dengan hanya sekitar segenggam (tidak lebih dari 2 ons atau 57 gram) akan memberi faedah.

Namun perlu diingat, ketika Anda mengkonsumsinya dengan makanan lain jangan berlebihan.  Makan berlebih  justru membuat Anda  kegemukan dan memicu risiko jantung.

3. Ikan dan asam lemak omega-3

Banyak riset yang mendukung manfaat mengkonsumsi ikan dalam menurunkan kolesterol karena ikan kaya kandungan asam lemak omega-3.  Asam lemak Omega-3 juga  membantu jantung dengan beragam cara seperti menurunkan tekanan darah  dan menekan risiko pembekuan darah.  Pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung, minyak ikan atau asam lemak omega-3  secara signifikan menurunkan risiko kematian mendadak.

Para dokter biasanya merekomendasikan untuk memakan ikan minimal dua kali dalam seminggu. Sumber makanan yang kaya  omega-3 terdapat pada  makarel, ikan herring, sarden, tuna albacore dan salmon.

Perlu diingat, untuk mempertahankan faedah ikan bagi kesehatan, sebaiknya ikan dipanggang atau dibakar dalam oven.  Jika tidak suka ikan,  Anda juga bisa memperoleh omega-3 dari makanan lain seperti  ground flaxseed atau canola oil.

Anda juga dapat memperoleh  omega-3 atau minyak ikan dari suplemen, tetapi tentu tidak akan mendapatkan semua nutrien penting dalam ikan seperti selenium. Bila Anda memutuskan memakan suplemen, ingatlah untuk tetap memperhatikan pola makan Anda dan  makanlah daging yang rendah lemak atau sayuran untuk menggantikan ikan.

4. Minyak Zaitun/Olive Oil

Minyak Zaitun atau olive oil mengandung  campuran antioksidan potensial yang dapat menekan kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol  baik (HDL) Anda.

Badan Pengawas Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mengkonsumi sekitar  2 sendok makan (23 gram) olive oil setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat. Untuk menambah olive oil dalam daftar menu, Anda bisa mencampurnya dengan sayuran, bumbu cair atau mencampurnya dengan cuka sebagai pelengkap salad. Anda juga dapat menggunakan olive oil sebagai pengganti mentega ketika memoles daging.

Beberapa riset menyarankan bahwa  efek olive oil dalam menurunkan kolesterol akan lebih besar jika Anda memilih extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra murni. Minyak jenis ini tidak melewati proses pengolahan dan penambahan zat kimia yang diyakini mengandung lebih banyak antioksidan menyehatkan. Sebaiknya hindari "light" olive oil karena  biasanya jenis  ini sudah melewati beragam proses pengolahan sehingga faedahnya tidak akan maksimal.

5. Makanan yang difortifikasi atau diperkaya sterol dan stanol tumbuhan

Banyak makanan yang kini telah difortifikasi dengan sterol atau stanol - zat dalam tumbuhan yang membantu menahan penyerapan kolesterol.

Margarin, jus jeruk atau yogurt ada yang sudah difortifikasi dengan sterol yang bisa menurunkan  LDL kolesterol hingga 10%. Jumlah sterol tumbuhan yang dibutuhkan untuk mencapai target itu sedikitnya 2 gram yang setara dengan dua porsi (237 mililiter) jus jeruk dengan fortifikasi sterol dalam sehari.

Sterol atau stanol tumbuhan yang ditambahkan dalam makanan  tidak akan memengaruhi kadar trigliserida atau pun HDL. Sterol atau stanol juga tidak akan mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E dan K.

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami