Uang Siapa?
Kalangan Sendiri

Uang Siapa?

Admin Spiritual Official Writer
      7715
Yakobus 1:5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit-, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 38; 1 Timotius 2; Yesaya 29-30

Bicara soal uang memang sangat pribadi, umumnya kita tidak suka diatur tentang pemikiran kita akan uang. Ada yang berprinsip semua uang ini adalah uang saya jadi boleh saya pakai sesukanya. Saat belanja tidak terasa, tapi saat membayar tagihan, mereka pusing kepala. Itu karena rencana pembayarannya yang sederhana saja: mereka akan memikirkannya nanti.

Di sisi lain, orang-orang bisa memandang uang secara berbeda. Dengan demikian pengelolaannya pun berbeda sama sekali. Uang bukan lagi miliknya, tapi milik Allah. Bukan sepersepuluhnya, tapi seluruhnya. Memang bukan hal yang mudah bagi orang yang suka merasa "ini uang saya". Mereka ini mengatur dan bertanggung jawab kepada Allah atas seluruh penghasilannya. Mereka tidak suka menunggak tagihan. Mereka mencari tahu informasi ketika akan membeli barang mahal. Karena masalah keuangan memang rumit, maka mereka berusaha mengatasinya dengan serius.

Bagaimana dengan cara pandang kita akan uang? Perpuluhan, anggaran belanja, hutang, pemakaian kartu kredit, investasi, semuanya mengungkapkan jati diri kita. Jika kita perlu bertumbuh dalam hal finansial, jadikan hal ini pokok doa dan pusat perhatian kita. Allah siap menolong kita, seperti yang dikatakan dalam Yakobus 1:5 di atas.

Cara kita mengatur keuangan mengungkapkan siapa diri kita.


Ikuti Kami