Fakta Penting Tentang Silikon

Info Sehat / 19 April 2008

Kalangan Sendiri

Fakta Penting Tentang Silikon

Lestari99 Official Writer
23612

Memiliki bagian tubuh yang lebih bagus lewat operasi bedah plastik memang menggiurkan. Tapi, tak sedikit yang mencemaskan efek sampingnya. Simak tanya jawab berikut ini:

Apa itu silikon?

Silikon adalah polimer non organik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi serta tidak dapat meghantarkan listrik. Pertama kali ditemukan, digunakan untuk membuat lem, pelumas, katup jantung buatan hingga implan payudara.

Jenis-jenis silikon apa saja yang digunakan untuk kesehatan dan kecantikan?

Terdapat 3 jenis silikon yang secara medis aman:

1. Silikon padat: Bentuknya menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup jantung buatan, pengganti testis, kateter serta persendian buatan. Dalam dunia bedah plastik, silikon padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu dan pipi. Beberapa tahun belakangan ini, silikon padat juga digunakan untuk membantu penderita gangguan ereksi, dengan menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup.

2. Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat: Menyerupai dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik, digunakan untuk implan payudara atau betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh atau menyebar, tapi tetap mengikuti bentuk wadah penyimpannya.

3. Silikon cair: Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut Dr. Donny Istiantoro dari Jakarta Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari posisinya karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu perlekatannya dengan silikon cair.

Apakah silikon aman bagi kesehatan?

Di dunia kedokteran modern, silikon dikategorikan sebagai bahan terbaik untuk melakukan perbaikan bagian tubuh, karena penolakan jaringan tubuh terhadap silikon tergolong rendah.

Jika memang aman, mengapa kita sering mendengar kasus pasien mengalami kerusakan wajah akibat suntikan silikon cair?

Menurut Dr. Teddy O.H. Prasetyono dari Departemen Bedah Plastik FKUI, seorang dokter bedah plastik tidak dibenarkan melakukan penyuntikan silikon cair. Biasanya penyuntikan silikon cair untuk memperindah bagian wajah dilakukan oleh tenaga nonmedis, tegasnya. Tarifnya yang relatif murah (sekitar Rp.200.000,- per suntikan), diduga materinya adalah silikon industri, yang membahayakan kesehatan.

Apakah penyuntikan silikon cair dapat berakibat kematian? Reaksi apa yang mungkin terjadi setelah penyuntikan?

Penyuntikan silikon cair tidak mengakibatkan kematian, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Kerusakan tersebut terjadi karena silikon cair yang disuntikkan langsung ke dalam tubuh - seperti sifat cairan umumnya - akan mencari tempat yang rendah. Sebagian silikon mungkin 'berkumpul' di tempat-tempat tertentu sehingga membentuk benjolan.

Bagaimana jika bentuk wajah sudah terlanjur rusak? Apakah dapat diperbaiki kembali? Dapatkah silikon cair dikeluarkan dengan cara tradisional, seperti dipijat?

secara logika kedokteran, silikon cair yang terlanjur disuntikkan ke tubuh, tak mungkin dikeluarkan dengan cara dipijat-pijat. Satu-satunya cara dengan pembedahan.

Tindakan medis apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kulit memerah atau wajah rusak setelah disuntik silikon cair?

Selama tidak terjadi infeksi, kulit yang memerah dapat diatasi dengan obat anti peradangan. Jika warna merah pada kulit tak kunjung hilang, dokter biasanya hanya dapat menganjurkan pasien memakai concealer untuk menutupinya.

Implan silikon payudara apa saja yang biasa digunakan dalam operasi memperindah payudara?

Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:

1. Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl): Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.

2. Implan berisi gel silikon padat: Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan.

3. Implan berisi gel silikon yang kohesif: Menurut Dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika kantong pembungkusnya bocor atau dibelah.

Di bagian payudara manakah silikon dipasang?

Ada 2 cara memasang implan silikon ke dalam payudara, yaitu:
1. Di balik kelenjar payudara, tepat di depan otot dada
2. Di balik otot dada: dilakukan untuk pasien yang memiliki kelenjar payudara kecil

Benarkah implan silikon dapat pecah atau bocor?

Implan silikon yang sudah dipasang di dalam payudara hanya akan mengalami kebocoran jika mengalami trauma luka dada yang parah (misalnya dada ditusuk dengan benda tajam).

Benarkan implan silikon dapat menyebabkan kanker payudara?

Daya tolak reaksi jaringan tubuh terhadap silicone breast implant menurut Prof. Dr. H. Muchlis Ramli dari Departemen Ilmu Bedah Onkologi FKUI, tergolong sangat rendah, sehingga sejauh ini tidak terbukti dapat menyebabkan kanker. Kalaupun ada pasien yang terbukti mengidap kanker setelah melakukan operasi, besar kemungkinan pasien tersebut memang sudah memiliki ‘bakat' kanker.

Apakah wanita tetap bisa menyusui jika payudaranya diaugmentasi dengan implan silikon?

Proses menyusui masih tetap dapat dilakukan, asalkan implan silikon dipasang di balik kelenjar payudara. Biasanya, dokter akan menganjurkan agar implan silikon dimasukkan lewat sayatan di bawah lipatan buah dada, sehingga sama sekali tidak mengganggu kelenjar payudara.

Sumber : femina
Halaman :
1

Ikuti Kami