Miris, Hanya 20 Persen Orang Tua yang Peduli Kehidupan Sosial Anak
Sumber: Buerserberg Pixabay

Parenting / 19 October 2015

Kalangan Sendiri

Miris, Hanya 20 Persen Orang Tua yang Peduli Kehidupan Sosial Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
5833

Komisi Perlindungan Anak Indonesia menemukan bahwa hanya 20 persen orang tua bertanya tentang kehidupan sosial anak. Sementara itu, 70 persen ibu dan 60 persen ayah di Indonesia paling banyak menanyakan seputar urusan perut dan sekolah.

“70 persen ibu dan 60 persen ayah hanya copy-paste pengasuhan yang dia dapatkan dari orang tuanya dulu. Dan sebagian besar pertanyaan orang tua itu hanya terkait pendidikan, dan 'sudah makan atau belum', ungkap Komisioner bidang Pengasuhan KPAI, Rita Pranawati, seperti yang dilansir dari Metrotvnews (9/10). 

Menurutnya, selama ini orang tua lebih memusatkan perhatian pada kemampuan akademik anak. Sehingga mengesampingkan sisi kehidupan sosial anak yang sebenarnya jauh lebih penting. “Hidup nggak hanya urusan pintar apa enggak,” tegas Rita.

Selain itu, survei nasional yang melibatkan 800 anak juga menemukan bahwa orang tua juga tidak banyak berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Biasanya hanya terjadi selama 1-2 jam dan lebih banyak berbicara tentang urusan sekolah. 

Rita beranggapan bahwa orang tua tidak begitu tertarik dengan kehidupan sosialnya. “Kehidupan sosial tidak jadi domain utama orang tua dalam melakukan pengawasan dan komunikasi terhadap anak. Jadi kalau ada intimidasi, bullying itu tidak ada cerita di rumah dan orang tua tidak menanyakan,” terangnya.

Akibat minimnya perhatian orang tua inilah, maka banyak anak sulit berkembang dalam kehidupan sosialnya. Salah satunya adalah yang berhubungan dengan kekerasan, entah itu sebagai korban atau pelaku. 

“KPAI sudah menginisiasi dengan Bappenas kemudian dengan pihak terkait Direktur Pendidikan Masyarakat Kemendikbud tentang pola asuh di hulu agar kita bisa selesaikan secara bersama soal kekerasan ini,” jelasnya.

Melihat kasus kekerasan yang belakangan terjadi, baiknya kita kembali melihat 'apakah kita sudah cukup memberikan waktu bagi mereka untuk berbicara tentang kegiatannya, pertemanannya, dan lainnya?'  

Baiknya jangan hanya berharap yang terbaik dari anak, orang tua harusnya lebih bisa untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Sesibuk apapun Anda, usahakan untuk selalu mengajak anak berbicara tentang kehidupan sosialnya, mengungkapkan rasa cinta Anda kepada Si kecil, serta mengajarinya mencintai diri sendiri dan berempati kepada orang lain. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Metrotvnews/Motherandbaby.co.id by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami