Mengoreksi Perilaku Tanpa Menghancurkan Karakter Anak (P2)

Parenting / 8 January 2015

Kalangan Sendiri

Mengoreksi Perilaku Tanpa Menghancurkan Karakter Anak (P2)

Theresia Karo Karo Official Writer
3993
Kita memasuki bagian kedua dalam mengoreksi perilaku tanpa menghancurkan karakter Anak, untuk bagian pertama anda bisa melihat pada halaman sebelumnya. Berikut lima langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi kendala saat mendidik anak-anak.

Tulislah perjanjian keluarga
Anda mengalami kesulitan menyuruh anak anda merapikan kamarnya? Tulis saja, perjanjian keluarga yang tertulis bisa menjadi alat bantu bagi anak anda untuk belajar tentang pentingnya peraturan keluarga. Anda bisa membuat beberapa poin harapan-harapan kepada anak-anak anda, seperti tentang pekerjaan rumah, tentang menonton TV, mendengarkan musik, dan sebagainya.

Ingatlah P-H-P
Untuk menjaga anak agar dia merasa tetep dicintai saat dia di-disiplinkan, ingatlah bahwa Peraturan tanpa Hubungan hanya akan mengakibatkan Pemberontakan. Lagipula, kita mau mengkoreksi perilaku tanpa menghancurkan karakter kan? Mendidik anak-anak membutuhkan lebih dari sekedar menetapkan aturan. Jenis hubungan atau seperti apakah hubungan anda dengan anak-anak andalah yang akan menentukan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang-orang lain yang mereka temui dalam kehidupan mereka.     

Komunikasi adalah kunci untuk menjaga anak anda tetap terbuka
Saat disiplin sudah dilakukan, mungkin anak anda ingin masuk ke kamar mereka dan mengurung diri. Jangan biarkan! Alkitab mengatakan pada kita untuk membicarakan tentang iman kita kepada anak-anak kita, baik saat kita terpuruk atau saat kita bangkit. Disiplin hanyalah satu bagian dari perjalanan iman. Jangan biarkan mereka ngambek terlalu lama, dan jangan sampai anda juga mengambek.Saya tahu, menjadi orang tua itu tidak gampang, tapi tetaplah di sana, teruslah berusaha, percayalah, hal itu layak diperjuangkan.

Kata-kata anda mempunyai kuasa
Oleh sebab itu gunakanlah kata-kata anda dengan bijak. Sebab kata-kata anda bisa membangun atau menghancurkan anak anda. Ketika anak anda melakukan kesalahan atau hal-hal yang buruk, pastikan anda "menyerang" perilakunya, bukan diri anak anda. 

Pilihlah area "pertempuran" anda dengan bijaksana
Jika anda menyadari bahwa diri anda semakin bertambah defensif ketika anak-anak anda beraksi, mungkin anda sedang berusaha menangani terlalu banyak "pertempuran". Saya tidak mengatakan bahwa anda seharusnya membiarkan begitu saja anak-anak anda saat mereka benar-benar membutuhkan disiplin dari anda, tapi pastikan anda benar-benar "berjuang" untuk hal-hal yang memang sepantasnya diperjuangkan (misalnya tentang integritas seksual, kinerja mereka di sekolah, dan sebagainya), dibandingkan "bertempur" untuk hal-hal yang sebenarnya bisa ditangani dengan kompromi yang sehat (seperti merapikan kamar, merawat binatang peliharaan, dan sebagainya).

Anak-anak terkadang bisa menjadi sangat nakal, tapi mereka juga rapuh, rawatlah mereka dengan hati-hati. Koreksi perilaku mereka jika perlu. Berdoalah untuk mereka seakan-akan hidup mereka bergantung pada doa anda. Karena jika anda melakukannya dengan benar, mereka juga akan meneladani anda.
Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami