Serahkan Hati untuk Tuhan Kendalikan
Kalangan Sendiri

Serahkan Hati untuk Tuhan Kendalikan

Lori Official Writer
      1496

Selamat pagi! Semoga hari ini membawa kesehatan, berkat, dan senyum dalam iman kepada Tuhan. Hari ini, kita belajar tentang menyerahkan kendali hidup kepada-Nya—sebuah langkah yang tidak selalu mudah.

 

Ayat Renungan: Amsal 3: 5-6 - "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

 

Saya pernah mendapatkan ilustrasi tentang bagaimana hati kita bisa kita serahkan kepada Tuhan. Ilustrasinya adalah ada dua kursi di dalam ruang hati: satu besar dan satu kecil. Ketika kita menerima Yesus, kita diberikan gambaran bahwa kursi besar itu adalah diri kita. 

Selama ini, kita membuat keputusan, berkata-kata, dan memikirkan segala sesuatu semau kita sendiri. Kita tidak peduli apakah itu menyakiti hati Tuhan, seperti berpikir untuk berzina, balas dendam, atau berkata-kata kasar seperti memaki, menyindir, atau memfitnah orang. Saat bertindak pun, kita bisa saja membalas perlakuan kasar dengan kekasaran, atau pergi ke mana pun yang hati dan pikiran kita inginkan.

Namun, detik kita lahir baru dan mengizinkan Tuhan mengendalikan kita, saat itu kita mulai melepaskan kendali. Kita turun dari kursi tempat kita bertahta dan mengizinkan Tuhan yang bertahta di hati kita. Sejak saat itu, kita belajar bahwa ketika muncul keinginan untuk balas dendam, marah-marah, atau membuat rencana semau kita, kita mulai melihat "kompas" kita. Kita bertanya, "Apakah Firman mengatakan itu? Apakah Tuhan senang ketika saya berpikir atau bertindak seperti itu?"

Saya ingin mengatakan kepada Anda semua, masa transisi ini tidaklah mudah. Ada peperangan antara daging kita dan keinginan Tuhan - antara apa yang sudah Tuhan sampaikan di Alkitab dan pilihan kita untuk mengambil sikap yang baru, yaitu mengikuti Tuhan. Ini adalah sebuah proses jatuh bangun. Namun, saya ingin katakan, ketika kita terus-menerus berlatih mengizinkan Firman yang mengendalikan dan melakukan apa yang Tuhan katakan secara konsisten dan penuh komitmen sampai kita mau membayar harga, maka itu akan menjadi respons otomatis kita.

Sebagai contoh sederhananya, saat kita terbiasa dilukai dan dikecewakan, membalas mungkin terasa paling enak. Tetapi ketika kita belajar bahwa Tuhan mengajarkan kita untuk mengampuni dan membalas kebaikan, dan kita terus-menerus berlatih melakukan apa yang Tuhan katakan, lama-lama itu akan menjadi sesuatu yang otomatis. Saat disakiti, respons yang sudah kita latih akan menjadi sistem dalam kebiasaan kita.

Saudara, di mana posisi Anda hari ini? Apakah masih setengah kendali, mengendalikan diri sendiri sepenuhnya, atau sudah melepaskan kendali kepada Tuhan? Renungkanlah hal ini. Jika Anda masih setengah-setengah, cobalah berlatih lagi. Izinkan Firman yang mendikte kita, bukan diri kita. Izinkan Firman yang mengatur perkataan kita, bukan perkataan kita sendiri. Izinkan Tuhan mengatur pikiran kita, bukan pikiran sendiri. Latihan ini akan menolong Anda menyenangkan hati Tuhan dan menyelamatkan kita dari mara bahaya.

Orang yang berbahagia adalah orang yang mengizinkan Firman mengatur hidupnya, bukan dirinya sendiri, bukan hatinya sendiri. Saya mendukung Anda untuk berproses dan mengalami kuasa serta kebaikan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

 

Action Praktis: 

Sebelum bereaksi atau berbicara, ambillah jeda singkat—bahkan hanya beberapa detik. Tarik napas dalam-dalam dan ucapkan dalam hati, "Tuhan, tuntun aku". Saat emosi memuncak atau kamu tergoda membalas perkataan orang lain, ingat Amsal 3:5-6. Tidak harus selalu sempurna, tapi biasakan refleksi kecil ini setiap hari, terutama dalam situasi yang menguji kesabaranmu. Perlahan, Anda akan belajar memberi ruang bagi Tuhan untuk memimpin hati dan respons Anda.

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

 

Apakah Anda merasa ditinggalkan dan terpuruk di dalam banyak persoalan? Hari ini, Tuhan ingin hadir mengisi hidup Anda dengan kasih-Nya. Mari buka hati Anda untuk Dia masuk dan bekerja. Serahkan hidup Anda kepada Dia dan mengakui bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib telah menebus hidup Anda selamanya. Atau jika Anda ingin berbagi, ingin didoakan atau membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami