Sabar Adalah Buah Hubungan Dengan Tuhan
Kalangan Sendiri

Sabar Adalah Buah Hubungan Dengan Tuhan

Lori Official Writer
      85

Apa kabar hari ini? Semoga hati Anda dipenuhi damai sejahtera dan kekuatan baru untuk menjalani hidup dalam kasih Kristus.

 

Ayat Renungan: Kolose 3: 12 “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”

 

Paulus menyebutkan bahwa orang-orang Kolose sebagai orang-orang pilihan Allah, yang sudah dikuduskan dan dikasihi-Nya (Kolose 3: 12). Ini berarti mereka mendapat status sebagai orang-orang yang hidup di dalam kebenaran. Identitas ini tidak akan berubah walaupun terkadang mereka masih melakukan kesalahan.

Namun, status sebagai orang percaya membawa tanggung jawab besar—yaitu hidup yang mencerminkan karakter Kristus. Salah satu karakter utama yang ditekankan oleh Paulus adalah kesabaran, karena kesabaran adalah cerminan dari karakter Allah sendiri. Dia telah lebih dahulu menunjukkan kesabaran yang luar biasa kepada kita.

Untuk menjadi pribadi yang sabar, kita perlu melatihnya setiap hari. Ini adalah ujian nyata bagi iman kita, karena kita akan berhadapan dengan berbagai karakter, seperti orang-orang yang keras kepala, menjengkelkan, egois, kurang pengertian, bahkan yang suka menimbulkan masalah. Tanpa pertolongan Tuhan, kita akan mudah gagal merespons mereka dengan cara yang benar.

Dalam 1 Tesalonika 5:14, Paulus menasihati, “Sabarlah terhadap semua orang.” Pernyataan ini menegaskan bahwa kesabaran bukan sekadar pilihan, tetapi merupakan panggilan bagi setiap orang percaya. 

Lalu bagaimana kita bisa benar-benar bisa menjadi sabar setiap waktu? Kesabaran kita akan bertumbuh seiring dengan keintiman dengan Tuhan. Karena semakin kita menyembah Dia, semakin karakter kita dibentuk dan dimurnikan — baik menjadi pribadi yang mampu menahan diri, lambat berespon dan memposisikan diri sebagaimana Allah telah begitu sabar dengan kita. Inilah bukti nyata bahwa penyembahan yang sejati berdampak langsung pada pembentukan karakter kita. Semakin kita mengandalkan Tuhan, semakin kita mampu menghidupinya setiap hari dan menjadi berkat bagi semua orang.

 

Momen Refleksi:

1. Apakah Anda pribadi yang sabar terhadap orang lain? 

2. Jika Anda masih berjuang di bagian ini, mari melatih diri kita dengan mengingatkan bahwa kita adalah cerminan karakter Allah.

Ikuti Kami