Ketaatan dan Penundukan Diri yang Mendatangkan Berkat
Kalangan Sendiri

Ketaatan dan Penundukan Diri yang Mendatangkan Berkat

Lori Official Writer
      501

Shalom saudara yang dikasihi Tuhan, jumpa kembali bersama saya, Maria Kaesmetan. Kiranya Anda semua berada dalam keadaan yang sangat baik, penuh damai sejahtera, dan tidak berkekurangan. Sebab ketika kita memiliki Tuhan, maka setiap hari, apa pun keadaannya, Ia ubahkan menjadi kebaikan.

 

Ayat Renungan: Filipi 2: 5–7“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”

 

Hari ini kita bersama-sama merenungkan tema Paskah yang sangat penting, yaitu “Ketaatan dan Penundukan Diri yang Mendatangkan Berkat.” Ketaatan ini bukan hanya mendatangkan berkat bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi dunia.

Saya sangat diberkati oleh ayat dalam Filipi 2:5–11, yang berbicara tentang kerendahan hati dan penundukan diri Kristus. Ayat ini selalu menjadi inspirasi dalam hidup saya. Kristus, yang adalah Anak Allah, memiliki segalanya: kuasa, kemuliaan, dan otoritas. Namun, Ia memilih untuk tidak mempertahankan segala kemuliaan itu. Ia justru mengosongkan diri, menjadi sama seperti manusia, dan taat hingga mati di kayu salib.

Inilah rahasia berkat dan pengangkatan: ketaatan kepada kehendak Allah. Yesus menjadi teladan sempurna bahwa ketaatan total kepada Bapa membawa kemuliaan yang sejati. Karena itu, Allah meninggikan Dia dan memberikan nama di atas segala nama.

Dalam masa paskah ini, mari kita belajar untuk tunduk kepada tangan Tuhan yang kuat. Ketika kita merendahkan diri dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada rencana-Nya, kita sedang membiarkan Tuhan menyusun hal-hal yang jauh lebih indah daripada apa yang bisa kita pikirkan sendiri.

Mari kita merenungkan penderitaan Kristus dan mengaplikasikan teladan-Nya dengan mengosongkan diri, merendahkan hati, dan memasukkan diri ke dalam rencana Tuhan—bukan sebaliknya. Ketika hidup kita tunduk sepenuhnya kepada-Nya, maka dunia akan melihat Kristus dalam diri kita dan memuliakan nama-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Momen Refleksi:

1. Apa bagian dalam hidup kita yang perlu kita tundukkan kepada Tuhan hari ini – entah itu ego, emosi, rasa bangga atau keinginan untuk mengatur segalanya sendiri?

 

Hak cipta ©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami