Memegang Secara Longgar
Kalangan Sendiri

Memegang Secara Longgar

Admin Spiritual Official Writer
      7625
Yesaya 49:4
Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada Tuhan dan upahku pada Allahku."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 87; Lukas 8; Yeremia 13, 22

Kehilangan sesuatu yang berharga atau seseorang yang terkasih bisa menarik kita sampai batas tidak sanggup menanggungnya. Orang bahkan sering berkata air matanya sudah kering saking dalamnya duka karena kehilangan. Setelah istrinya meninggal, CS Lewis melukiskan bagaimana perasaan kehilangannya yang sangat dalam, "Ketidakhadirannya seperti langit, membentang di atas semuanya." Kehilangan bagaikan langit, kemanapun pergi, Anda dapat melihatnya. Kehilangan dan kesedihan, si teman baiknya, datang berdua tanpa diundang.

Tidakkah Anda setuju kalimat berikut ini: semakin besar rasa memiliki, semakin besar pula rasa sakit jika kehilangannya.

Tindakan melepaskan, membiarkan pergi dan melonggarkan genggaman, bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan banyak orang. Karena memegang kendali mendatangkan keamanan bagi diri kita. Melepaskan mendatangkan ketakutan bahwa hal itu akan hilang selamanya.

Apa yang sebenarnya diinginkan Tuhan agar kita lakukan? Tuhan ingin kita memegang benda-benda secara longgar, sehingga Dia bisa melakukan rancanganNya yang terbaik. Lihatlah sekeliling Anda dan sebutkan satu-persatu hal atau seseorang yang (akan) sulit untuk Anda lepaskan.

Kendurkan genggaman Anda dengan mengatakan kepada Tuhan bahwa Dia boleh memiliki benda-benda atau orang terkasih itu. Sesungguhya tidak ada sesuatupun yang benar-benar aman kecuali jika kita serahkan ke dalam tanganNya. Apapun itu. Dan sungguh dibutuhkan kedewasaan untuk mampu melakukan semuanya itu.

Hanya dalam tangan Tuhan, segala "kepemilikan" kita terjamin utuh.

Ikuti Kami