-
Share:
Mengatasi Pikiran Yang Gelisah
Admin Spiritual Official Writer
8197Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 126; 1 Korintus 15; 1 Samuel 18-19
Bagi sebagian orang, deadline atau tenggat waktu mempermudah untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Tapi ketika deadline itu sudah tidak ada lagi, kita jadi mudah kehilangan fokus. Hal ini terutama terjadi ketika kita berusaha meluangkan waktu untuk berdoa dan berdiam diri. Berbagai hal langsung berjumpalitan keluar mem-bom bardir pikiran kita dari segala arah. Bagaimana cara mengatasinya?
Richard J. Foster menyatakan berdiam diri dan berdoa di hadapan-Nya adalah pekerjaan yang sangat sederhana karena tidak membutuhkan tekhnik-tekhnik rumit. Tapi di sisi lain hal ini juga merupakan pekerjaan serius yang membutuhkan tenaga dan energi. Dibutuhkan kedisiplinan untuk ‘naik tingkat'. Mereka yang melakukannya asal-asalan akan mudah jatuh.
Berdiam diri dan berdoa adalah membangun hubungan dengan Tuhan. Membangun hubungan dengan seorang teman biasa saja butuh investasi waktu dan tenaga; apalagi membangun hubungan dengan Raja segala raja yang juga adalah kekasih utama kita.
Seperti halnya melakukan suatu pekerjaan, hal ini paling sulit dilakukan ketika seseorang baru saja memulainya. Tapi kabar baiknya adalah ketika kita sudah lebih ‘terbiasa' maka hal ini akan jadi bagian dari gaya hidup kita.
Walaupun di satu sisi kita bisa menggunakan berbagai tekhnik berdisiplin yang membantu kita untuk fokus, tapi jangan sampai terjebak dan berpikir bahwa kedisiplinan kita akan membuat Tuhan terpesona. Sebaliknya, kita harus membawa diri kita pada Tuhan sebagaimana adanya kita. Kita perlu membawa semua kegelisahan kita pada-Nya dan mengalami bagaimana Dia menenangkan kita; terutama ketika kita mengakui dosa-dosa kita, menyerahkan semua masalah kita dan mengijinkan Roh Kudus menyegarkan dan membawa kita ke arah yang baru.
Serahkan semua beban Anda kepada Dia, satu-satunya yang dapat menolong dan membimbing Anda dengan maksimal.
