Bilangan 8: 15
Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau menahirkan mereka dan menunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu61[/kitab]; [kitab]Marku11[/kitab]; [kitab]Hosea1-3[/kitab]
Sebuah perusahaan yang hendak mencari bawahan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, lazimnya akan mengerakkan atasan atau wakilnya turut serta menyeleksi calon karyawan yang akan dipekerjakan itu. Setelah meloloskannya, karyawan baru tersebut tentu akan dilatih, diawasi dan dijaga prestasi dan sikap kerjanya agar sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan itu.
Begitu juga sewaktu Allah Israel sewaktu mempersiapkan Harun bekerja di Kemah Suci. Dia juga mempersiapkan orang Lewi sebelum ditugaskan. Orang Lewi memang berbeda dari suku-suku lain. Mereka membantu imam melayani Allah. Tempat tinggal mereka tersebar di antara suku-suku karena Tuhan tidak memberi mereka tanah pusaka. Sebelum mereka memulai tugas pelayanan, Tuhan meminta agar mereka ditahbiskan dengan percikan air dan persembahan kurban penghapus dosa. Penahbisan orang Lewi adalah proses penyerahan mereka kepada Tuhan sebab mereka adalah milik-Nya. Tuhan juga menetapkan masa kerja bagi mereka, yaitu sejak umur dua puluh liam sampai lima puluh tahun (baca [kitab]Bilan8:5-22[/kitab]).
Dari sejarah hidup orang Lewi itu, kita dapat melihat bagaimana Tuhan mengatur pekerjaan hamba-Nya, sampai pada masa kerja mereka. Bila Tuhan, yang Empunya pelayanan saja memperhatikan pekerjaan, keterbatasan dan kesejahteraan pelayan-Nya, lalu mengapa tidak dengan kita? Jika kita adalah seorang pemimpin atau atasan, kita patut mempersiapkan anak buah kita menjadi karyawan yang berprestasi, dan terutama menjadi karyawan yang berintegritas. Dan hal yang tak kalah penting adalah memperhatikan kesejahteraan mereka.
Seseorang yang dipandang sebagai manusia bermartabat dan dihargai tugas pekerjaannya akan mendorongnya berkarya lebih optimal.