Filipi 4:6
Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu53[/kitab]; [kitab]marku3[/kitab]; [kitab]yesay59-60[/kitab]
Apa yang akan terjadi, seandainya pencobaan demi pencobaan datang? Apakah doa menjadi hal pertama yang dilakukan, atau justru doa sebagai usaha terakhir. Dikisahkan seorang pria yang sedang berjuang mati-matian melawan kanker. Ketika orang-orang melihat kanker itu berangsur-angsur memperburuk tubuh dan gaya hidupnya, seseorang berkata, “Ya, mereka telah mencoba segalanya. Saya kira inilah saatnya untuk mulai berdoa.”
Cerita lainnya, seorang pria lain sedang menghadapi masa-masa yang sangat sulit dalam pekerjaan. Krisis besar ini sangat berpengaruh terhadap dirinya dan masa depan perusahaannya. Hingga satu saat dia tidak mampu menyelesaikannya. Akhirnya ia berkata, “Saya telah mencoba segala yang saya ketahui untuk keluar dari situasi ini, tetapi tak ada yang berhasil. Ini saatnya untuk mulai berdoa.”
Pada dua kisah diatas, doa telah dipandang sebagai jalan keluar terakhir untuk mengatasi masalah. Hanya setelah pilihan-pilihan lain tersisihkan, maka orang mengambil keputusan untuk berdoa. Doa akhirnya menjadi usaha terakhir ketika sudah tidak ada jalan lain.
Doa seharusnya merupakan tindakan pertama yang kita lakukan, bukannya tempat pelarian terakhir. Tuhan menjawab doa, dan Dia ingin agar kita senantiasa datang kepada-Nya dengan membawa seluruh kebutuhan kita. [kitab]itesa5:17[/kitab] Alkitab mengatakan kepada kita “janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa”. Jadi tunggu apalagi? Tetaplah berdoa, karena setiap waktu adalah saat yang tepat untuk berdoa.
Doa harus menjadi langkah awal, bukannya tempat pelarian terakhir!