Lukas 4:19
“… untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tertawan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu37[/kitab]; [kitab]itimo1[/kitab]; [kitab]yesay27-28[/kitab]
Pertikaian dan pertempuran antara Israel dan Palestina menyisakan banyak kesedihan, ketakutan, trauma, penderitaan, kehilangan, dan hilangnya sukacita. Hal itu masih berlanjut sampai sekarang. Hidup dalam ketakutan, mereka berjuang untuk hidup. Beberapa di antaranya, ada yang mengungsi dan melepaskan diri tidak hanya dari tanah kelahiran tapi juga dari pertempuran.
Tapi dapatkah kebebasan itu dapat dirasakan lagi? Dua kepentingan ada dalam konflik, yang satu tidak mau mengalah dengan yang lain. Namun, tidak menyadari bahwa si A kehilangan anak yang paling dicintainya, atau satu keluarga yang lain kehilangan tempat tinggal. Bahkan anak-anak harus mengalami trauma. Yang mereka kenal hanyalah kepentingan yang harus terpenuhi.
Seorang anak di Gaza mendapatkan pengharapan saat melihat ada seorang bapak yang tetap melakukan hal normal yang biasanya dia lakukan, yaitu menjual semangga. Hal itu menimbulkan harapan padanya, bahwa suatu hari nanti Gaza di dalam kedamaian dan dia berjuang untuk hidup.
Pernahkah kita berpikir bahwa seringkali kitapun mengalami hal yang sama. Mungkin bukan dalam wujud konflik yang sesungguhnya, tapi konflik itu ada di dalam batin kita. Sadarkah kita bahwa kita merupakan tawanan dari keinginan daging kita sendiri, dari keinginan jahat orang lain, atau mungkin dari hal-hal yang tidak kita sadari?
Sama seperti Paulus, kita ingin melakukan yang baik tapi yang jahat yang malah kita lakukan. Kita juga sering bertanya, mengapa hal buruk terjadi pada kita, mengapa masalah datang silih berganti tak ada habisnya. Akankah kita mendapatkan kebebasan dan terlepas dari semua masalah?
Jawabannya hal itu sangat mungkin. Kita dapat menemukan pengharapan akan adanya jalan keluar di dalam Yesus. Toh Dia memang sudah katakan bahwa Dia memberikan kebebasan kepada para tawanan. Namun, yang terpenting adalah apakah kita yakin pada-Nya? Yakinkah kita Dia dapat membebaskan kita, sungguh-sungguh berkuasa sehingga dapat memberi kebebasan itu? Percaya saja pada-Nya, itu yang terpenting.
Kita dapat menemukan pengharapan akan adanya jalan keluar di dalam Yesus. Toh Dia memang sudah katakan bahwa Dia memberikan kebebasan kepada para tawanan. Kita hanya harus percaya pada-Nya.