Indahnya Kematian
Kalangan Sendiri

Indahnya Kematian

Puji Astuti Official Writer
      7022
Show English Version

Pengkotbah 7:2 (FAYH)
Lebih baik menghadiri upacara pemakaman daripada menghadiri pesta, karena setiap orang pasti akan mati dan ada baiknya jika orang memikirkan hal itu sementara ia hidup.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu111[/kitab] ; [kitab]IPetr3[/kitab] ; [kitab]Yehez26-27[/kitab]

C.S Lewis menggambarkan konsep kekekalan dengan baik pada halaman terakhir dari "the Chronicles of Narnia", sebuah seri tujuh buku fiksi anak-anak,  seperti ini :

"Bagi kita ini adalah akhir sebuah kisah... Tetapi bagi mereka itu hanyalah awal dari kisah sebenarnya. Seluruh kehidupan mereka di dunia ini... hanyalah sampul dan halaman judul: sekarang akhirnya mereka memulai Bab Satu dari Kisah Besar ini, yang belum pernah dibaca seorang pun di bumi, yang akan terus berlanjut dan yang setiap babnya lebih baik dari bab sebelumnya."

Tuhan mempunyai suatu tujuan untuk kehidupan Anda di bumi, tetapi itu tidak selesai di sini. Rencanaanya  jauh lebih panjang dari beberapa dekade yang akan Anda jalani di planet ini. Itu lebih dari sekedar "Satu kesempatan istimewa seumur hidup"; Tuhan menawarkan kesempatan yang melebihi usia kita. Alkitab berkata, "Rencana Tuhan tetap selamanya, tujuan-tujuan-Nya bersifat kekal."

Satu-satunya waktu kebanyakan orang berpikir tentang kekekalan adalah pada saat pemakaman, dan sering hal itu bersifat dangkal, sentimental, yang didasarkan pada ketidakpahaman. Mungkin kita merasa tidak wajar berpikir tentnag kematian, tetapi sebenarnya tidak sehat bagi kita unutk hidup dengan menyangkali kematian dan tidak memikirkan hal yang tidak dihindari. Hanya orang bodohlah yang melewati kehidupan tanpa bersiap untuk menghadapi apa yang tidak dapat dihindari. Kita perlu lebih banyak memikirkan tentang kekekalan.

Sama seperti sembilan bulan yang kita habiskan dalam rahim ibu kita, itu bukanlah akhir, demikian juga dengan kehidupan sekarang adalah persiapan untuk kehidupan yang akan datang. Jika kita mempunyai hubungan dengan Tuhan yang telah dipulihkan melalui Putra-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, kita tidak perlu takut mati karena itu adalah pintu menuju kekekalan. Seperti yang Alkitab katakan bahwa dunia ini bukanlah rumah kita, karenanya kita menantikan untuk pulang ke rumah kita di sorga.

Kematian bukanlah akhir, namun awal sebuah kehidupan baru dalam kekekalan.

 

Baca juga artikel lainnya :

Review Buku : Untuk Apa Aku Ada Di Dunia Ini?

Dihantui Kutukan Kematian

Alasan Manusia Lihat Cahaya Terang Saat Terakhir Kematian

Kematian, Ketika Roh Manusia Meninggalkan Bejana Tanah Liat

Ingin Seperti Apa Anda Dikenang Nanti?

Ikuti Kami