1 Yohanes 4 : 20
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Mazmur 31; Kisah Para Rasul 3; Keluaran 11-12
Sebuah kisah lama menceritakan bagaimana seorang India yang memutuskan untuk menolong seekor kalajengking yang mengambang berputar-putar di air. Untuk mengeluarkan kalajengking dari air, orang india itu mengulurkan jarinya. Namun setiap kali hal itu dilakukan, kalajengking justru menyengat jari si orang india.
Kejadian itu menarik perhatian seorang pejalan kaki yang melintas ditempat itu. Dirinya segera menghampiri orang india itu dan memberi saran agar menghentikan usahanya itu. Namun orang india itu berkata, “"Secara alamiah kalajengking itu menyengat. Secara alamiah saya ini mengasihi. Mengapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi gara-gara kalajengking itu secara alamiah menyengat saya?"
Tuhan begitu mengasihi kita, sehingga Dia memberikan “kasih” kepada kita untuk digunakan menolong orang lain. Lalu siapakah kita yang terus menerus tidak mempergunakan kasih itu untuk menolong orang lain? Sekalipun kita disakiti, namun tidak ada alasan untuk berhenti mengasihi. Sudah siap untuk mengasihi tanpa batas?
Karena setiap orang yang menyakiti, sebenarnya adalah pribadi yang membutuhkan kasih dan pertolongan. Tunjukan kasih kita kepada sesama tanpa batas, meskipun mereka menyakiti anda.