Bayangkan sebuah panggung teater yang megah. Lampu sorot menyala, tirai perlahan terbuka, dan para aktor mulai memainkan perannya dengan penuh penghayatan. Penonton pun menyimak dengan saksama, menyerap setiap kata dan gerak yang diperagakan di atas panggung.
Sekarang, coba alihkan bayangan itu ke dalam kehidupan keluarga Anda. Pernahkah terpikir bahwa sebagai orang tua, kita adalah para aktor di atas panggung kehidupan, dan anak-anak kita adalah penontonnya?
Orang Tua sebagai Pementas Kehidupan
Dalam setiap rumah tangga, orang tua memainkan peran utama. Mereka bukan hanya pencari nafkah atau pengelola rumah tangga, tetapi juga model utama yang diperhatikan anak-anak.
Tanpa disadari, setiap tindakan, kata-kata, dan keputusan yang diambil orang tua menjadi ‘adegan’ yang dipertontonkan setiap hari di hadapan anak-anak mereka.
Seperti seorang aktor yang serius mempersiapkan peran, orang tua pun seharusnya menyadari bahwa setiap perkataan dan perbuatan mereka memberikan dampak besar bagi perkembangan karakter anak.
Bagaimana kita berbicara satu sama lain, bagaimana kita menghadapi masalah, bahkan bagaimana kita menunjukkan kasih sayang, semua itu diserap oleh anak-anak kita.
Anak Jadi Penonton yang Setia
Seorang anak tidak hanya sekadar melihat, tetapi juga meniru. Seperti seorang penonton yang terpukau dengan adegan di atas panggung, anak-anak memperhatikan dan menyerap perilaku orang tua. Mereka belajar tentang kasih sayang, kesabaran, kejujuran, dan nilai-nilai kehidupan dari apa yang mereka saksikan setiap hari.
Jika dalam panggung kehidupan ini orang tua sering kali menunjukkan kemarahan, keegoisan, atau ketidaksabaran, maka anak-anak pun cenderung menginternalisasi hal tersebut dalam sikap mereka. Sebaliknya, jika yang mereka lihat adalah kasih, pengampunan, dan ketulusan, maka nilai-nilai itu yang akan mereka bawa hingga dewasa.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
Sumber : Jawaban.com