“...gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain...”
Gembala pada zaman itu sering dianggap sebagai kelompok sosial rendah. Namun, Allah memilih mereka untuk menerima kabar sukacita kelahiran Yesus.
Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak memandang status sosial seseorang untuk melakukan pekerjaan-Nya. Tuhan akakn memakai siapa saja yang bersedia menjadi alat-Nya.
Ketika gembala berkata, “Marilah kita pergi ke Betlehem...”, mereka tidak mempertanyakan panggilan itu.
Mereka tidak berkata, “Mengapa kami yang dipilih?” atau “Apakah pesan ini benar?”
Namun sebaliknya, mereka segera percaya dan bertindak.
Iman dengan tindakan yang nyata
Setelah menerima pesan dari malaikat, para gembala tidak berhenti di sana. Mereka ingin memastikan apa yang telah diberitahukan kepada mereka.
Dengan penuh keyakinan, mereka mencari tanda yang telah diberikan malaikat (Lukas 2:12).
Tindakan mereka bukan didasari oleh keraguan, melainkan karena iman percaya yang mendorong mereka untuk menyaksikan sendiri pekerjaan Tuhan.
Ketika mereka pergi ke Betlehem, para gembala bukan hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga saksi mata kelahiran Sang Juru Selamat.
Halaman berikutnya →
Sumber : Jawaban.com