Tanah Dimana Kita Menabur
Kalangan Sendiri

Tanah Dimana Kita Menabur

Lori Official Writer
      811

Shalom saudara terkasih di dalam Tuhan. Senang bertemu Anda kembali pagi ini dan kita bersama-sama belajar tentang pentingnya menjadi orang-orang memiliki hati yang murah hati di dalam menabur. Hari ini kita akan belajar dari renungan berjudul “Tanah Dimana Kita Menabur”.

 

Ayat Renungan: Matius 13: 3-8“Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”

 

Saat kita membaca ayat renungan di atas, kita menemukan banyak jenis tanah tempat benih ditabur. Ada tanah berbatu, tanah di semak-semak, dan tanah yang baik. Jika Anda memiliki kebun di pinggir jalan, Anda tahu bahwa jalanan ini sering dilalui kendaraan. Jadi, menaruh benih di pinggir jalan dengan tanah sedikit dan berbatu, pastilah benih itu akan mati.

Kita harus memperhatikan dengan jelas tempat di mana kita menabur. Lokasi dan kondisi tanah harus menunjukkan jenis tanah yang baik. Seperti dalam Matius 13: 8, disebutkan bahwa benih yang ditanam di tanah yang baik akan menghasilkan buah seratus kali lipat, enam puluh kali lipat, dan tiga puluh kali lipat.

Hal yang sama berlaku dalam kehidupan kita. Ada banyak hal yang bisa kita tabur dari hidup kita—baik materi, tenaga, waktu, dan banyak lagi. Sebelum menabur, pastikan tempat yang kita pilih memiliki kapasitas untuk mengelola dan melipatgandakan taburan tersebut.

Bagaimana kita bisa memilih tempat menabur yang terbaik?

1. Tidak semua tempat baik untuk ditabur.

2. Perhatikan kondisi dan kapasitas tempat di mana kita akan menabur agar kita dapat mempertanggungjawabkannya dengan jelas.

3. Perhatikan lokasi tempat kita menabur karena lokasi sangat menentukan bagaimana kita bisa mempergunakan taburan yang Tuhan percayakan.

Renungkan melalui Firman Tuhan pagi ini agar kita lebih berhikmat, meminta tuntunan Tuhan, serta mempertanggungjawabkan benih yang kita tabur.

 

Action: Pagi ini, mari tanyakan ke diri kita sendiri. Kapan terakhir kali Anda menabur dan dimana? Mari ambil waktu untuk mengaplikasikan renungan pagi ini jika Anda hari-hari ini sedang rindu untuk menabur. 

Atau jika Anda masih merasa bingung kemana harus menabur, Anda bisa menghubungi Layanan Call Center 24 jam kami untuk Anda dilayani tentang ladang pelayanan yang perlu Anda dukung. Silahkan klik DI SINI.

© Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami