Tahukah Anda bahwa 80% perkembangan otak anak terjadi sebelum mereka mencapai usia 5 tahun?
Kebiasaan yang ditanamkan pada masa-masa awal ini bisa menjadi penentu kesuksesan mereka, bukan hanya di bidang akademis, tetapi juga dalam karakter.
Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kebiasaan tersebut?
Berdasarkan data dari World Health Organization, 80% perkembangan otak anak terjadi sebelum mereka berusia 5 tahun. Pada masa krusial ini, kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan orang tua akan mempengaruhi masa depan anak.
BACA JUGA: Belajar Parenting dari Firman Tuhan, Rahasia Membangun Keluarga yang Kuat dalam Iman
Penelitian dari Duke University menunjukkan bahwa kebiasaan baik yang diterapkan sejak dini tidak hanya membantu anak di bidang akademis, tetapi juga membentuk karakter kuat seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.
Kebiasaan sederhana seperti membaca, berdoa, atau membantu pekerjaan rumah dapat menjadi fondasi yang kuat bagi karakter anak di masa depan. Sebaliknya, anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar berisiko mengalami gangguan tidur, sulit fokus, bahkan obesitas.
Ini menimbulkan pertanyaan, sejauh mana orang tua bisa menentukan masa depan anak-anaknya melalui kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk di usia dini?
Jawabannya, sangat signifikan!
BACA JUGA: Pdt. Dr. Leonardo Sjiamsuri: Tuhan Akan Minta Pertanggungjawab Kita Sebagai Orang Tua!
Ketika seorang anak lahir, proses pembelajaran mereka dimulai dengan meniru orang tua. Orang tua adalah model pertama yang dilihat dan diikuti anak. Oleh sebab itu, pendidikan bukanlah sesuatu yang dimulai ketika anak masuk sekolah, melainkan sejak mereka lahir.
Kitab Ulangan 6:6-7 dengan jelas mengajarkan bahwa peran orang tua sangat penting, "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."
Artinya, orang tua harus mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai yang benar, termasuk bagaimana menggunakan teknologi secara bijak. Namun, di era digital ini, tantangan yang muncul semakin besar.
BACA JUGA: Dampak Anak Diasuh Orang Lain: Pentingnya Kehadiran Orang Tua dalam Pengasuhan
Anak-anak mudah terpapar gadget yang bisa mendistraksi jika tidak diarahkan dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus mampu mengarahkan penggunaan gadget.
Tetapi, apakah itu cukup? Bagaimana memastikan bahwa kebiasaan baik yang kita tanamkan benar-benar membentuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita?
Tertarik mendalami lebih lanjut bagaimana membangun kebiasaan baik bagi anak sejak dini? Simak diskusi menarik Andy Otniel bersama Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto di YouTube Jawaban Channel.
Sumber : Jawaban Channel