Belajar Mengasihi dari Ketertolakan
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 11 October 2024

Kalangan Sendiri

Belajar Mengasihi dari Ketertolakan

Puji Astuti Official Writer
845

Idealisasi dan obsesi 

Salah satu efek paling signifikan dari tidak bertumbuhnya (kurangnya) cinta kasih adalah bahwa kekurangan itu akan mengarah pada idealisasi cinta yang tidak disadari dan tidak proporsional. Orang yang bertumbuh tanpa cinta kasih itu mulai memiliki fantasi bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menyelamatkannya atau memperbaiki apa yang rusak padanya. Ia juga akan memiliki gagasan bahwa cinta pada akhirnya akan mengambil alih kekurangannya yang ada dan mampu membuat dirinya utuh.  

Juga, orang yang bertumbuh dalam sedikit kasih cenderung memiliki harapan yang tidak realistis tentang apa yang dapat diberikan oleh manusia lain kepada mereka.Jika seseorang belum pernah merasa dicintai, ia mungkin akan bereaksi sedikit berlebihan ketika menemukan cinta dan merasa dicintai ketika ia menjadi dewasa. Ia tidak mengerti apa yang harus dilakukannya dengan cinta yang baru dialaminya itu, ia terhilang tanpa mengetahui harus berbuat apa. Ia mengalami kesulitan untuk mengadakan pendekatan dengan cinta yang asing baginya sehingga ia menjadi terobsesi oleh pengalaman baru ini.  

Yang biasanya terjadi adalah orang yang tidak dicintai akhirnya menjadi terobsesi dengan pasangannya. Mereka mengembangkan keterikatan yang tidak sehat. Seolah-olah mereka ingin orang lain bertanggung jawab atas mereka, itulah yang seharusnya dilakukan ibu atau ayah mereka selama masa kanak-kanak. Akibatnya, mereka bisa sangat menuntut, tidak percaya, dan bahkan mengendalikan pasangan. Cinta menjadi masalah besar bagi mereka. 

Apakah ada jalan keluar? 

Sayangnya, orang yang bertumbuh tanpa cinta kasih cenderung memiliki masalah yang signifikan dengan cinta. Mereka tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang memperkaya hidup mereka. Sebaliknya, cinta itu akan mengisi kehidupan mereka dengan kecemasan. Akibatnya, mereka sering menyabotase hubungan mereka sendiri dengan ketakutan, tuntutan, ketidakpercayaan, dan mengisolasi diri mereka. Dan jika mereka memiliki pengalaman buruk dengan cinta, mereka mungkin mencoba menghindarinya selama sisa hidup mereka. 

Satu-satunya jalan keluar dari situasi yang menyakitkan ini adalah dengan merestrukturisasi kehidupan emosional orang tersebut. Ini sangat sulit dilakukan tanpa bantuan profesional. Prosesnya melibatkan kembali ke tahap-tahap dalam hidup orang tersebut ketika kerusakan itu terjadi. Orang tersebut harus menghadapi trauma masalalunya yang menyakitkan itu dalam kesadaran penuh dan membuang semua sampah dan racun masa lampau ini dengan bantuan profesional. 

Trauma akan selalu ada dengan kapasitasnya tersendiri, tetapi jika orang tersebut belajar untuk mengatasinya, maka akan lebih mudah baginya untuk mengidentifikasikan di mana rasa sakitnya, bagaimana sakitnya, dan apa yang diharapkan dari rasa sakitnya serta bagaimana mengatasinya.  

Kemungkinan memiliki hubungan yang sehat juga akan meningkat secara signifikan. Dengan banyak berlatih mengatasi emosional akibat luka-luka yang ada dan dengan bantuan profesional, luka terbuka itu akhirnya bisa sembuh. Sudah barang tentu Tuhan Sang Penyembuh sangat memegang peranan penting dalam proses penyembuhan ini, karena Ia adalah Sang Sumber Kasih yang tiada pernah berhenti mengalirkan kasih-Nya melalui orang-orang dimana orang yang terluka tersebut berada. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. 

Penulis 

Harry Lee, MD, PsyD, BBS 

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California 

www.restoration117.org 

Sumber : Harry Lee, MD, PsyD, BBS
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami