Membantu Anak Menyalurkan Emosi yang Tidak Nyaman dengan Teknik 3A’s Anger
Sumber: canva.com/Sergey Novikov

Parenting / 2 September 2024

Kalangan Sendiri

Membantu Anak Menyalurkan Emosi yang Tidak Nyaman dengan Teknik 3A’s Anger

Claudia Jessica Official Writer
332

Anak yang menangis di depan umum memang bikin pusing. Orang-orang disekitar kita mungkin terganggu dengan tangisan anak dan kita mungkin akan meresponnya dengan kalimat umum yang sering diucapkan orang tua saat anaknya menangis seperti:

“Udah gede masa masih nangis? Ayo diam” atau “Nangis lagi, malu dong diliatin orang-orang” atau mungkin juga kita membandingkannya dengan anak lain seperti “Kenapa nangis? Malu tuh diliatin temennya.”

Apa yang anak rasakan saat kita meresponnya dengan cara di atas? Anak mungkin akan merasa tidak ada yang memahami perasaannya, bahwa perasaannya tidak penting, anak akan memendam perasaannya demi kenyamanan orang lain.

 

BACA JUGA: Jangan Panik Kalau Anak Tantrum, Hadapi Dengan 7 Cara Pintar Ini Yuk Parents!

 

Mencoba menenangkan anak dengan cara di atas mungkin akan membuatnya kesulitan mengenal dan mengelola emosi negatif yang ia rasakan. Untuk membantu anak mengenal dan mengolah emosinya dengan lebih baik, coba terapkan langkah 3A’s Anger berikut ini:

1. Acknowledge Anger

Langkah pertama dalam teknik 3A’s Anger adalah Acknowledge Anger. Pada tahap ini, orang tua diharapkan untuk membantu anak mengenali dan mengakui emosi yang mereka rasakan.

Anak-anak sering kali tidak tahu bagaimana mengidentifikasi emosi yang sedang mereka alami. Orang tua berperan untuk membantu anak memahami apa yang mereka rasakan.

Misalnya, ketika anak tampak kesal atau marah, Anda bisa memulai dengan pertanyaan yang sederhana namun penuh empati seperti, “Adek sedih ya? Rasanya seperti mau teriak?”

Pertanyaan ini tidak hanya membantu anak mengenali emosinya, tetapi juga menunjukkan bahwa Anda peduli dan memahami apa yang mereka rasakan.

Mengakui perasaan anak adalah langkah awal yang penting untuk membantu mereka merasa dihargai dan dipahami.

 

 

BACA JUGA: Anak Masih 10 Tahun, Boleh Gak Nginep di Rumah Temannya?

 

2. Allow Anger

Setelah anak mengenali dan mengakui emosi mereka, langkah berikutnya adalah Allow Anger, atau mengizinkan emosi tersebut ada. Tahap ini, kita mengajarkan anak bahwa merasakan marah, sedih, atau emosi negatif lainnya adalah hal yang wajar dan normal. Tidak ada yang salah dengan merasa marah, yang penting adalah bagaimana kita merespons emosi tersebut.

Berikan ruang bagi anak untuk merasakan emosi mereka sepenuhnya tanpa memberikan penilaian atau teguran. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Tidak apa-apa merasa marah. Semua orang kadang-kadang merasa marah.”

Dengan memberikan izin kepada anak untuk merasakan emosi mereka, Anda membantu mereka belajar bahwa perasaan mereka valid dan tidak perlu ditekan atau diabaikan.

3. Acceptable Solution

Langkah terakhir dalam teknik 3A’s Anger adalah Acceptable Solution, yaitu membantu anak menemukan cara yang tepat dan aman untuk menyalurkan emosi mereka.

Setelah anak mengenali dan diizinkan merasakan emosinya, penting untuk mengajarkan mereka bagaimana mengekspresikan perasaan tersebut dengan cara yang tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain.

 

BACA JUGA: 5 Pelajaran Hidup Penting yang Perlu Anda Ajarkan Kepada Anak

 

Sebagai contoh, jika anak merasa marah, ajak mereka untuk mengekspresikan amarahnya dengan cara yang konstruktif, seperti menggambar, berolahraga, atau berbicara tentang apa yang mereka rasakan.

Anda bisa mengatakan, “Kalau adek marah, mungkin adek bisa gambar sesuatu atau lari-lari di halaman. Itu bisa membantu mengurangi rasa marahnya.”

Memberikan solusi yang bisa diterima ini tidak hanya membantu anak menyalurkan emosi mereka, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan mengelola emosi yang berguna seumur hidup.

Teknik 3A’s Anger adalah pendekatan yang efektif untuk membantu anak-anak memahami dan menyalurkan emosi mereka dengan cara yang sehat.

Dengan langkah-langkah Acknowledge Anger, Allow Anger, dan Acceptable Solution, orang tua dapat membimbing anak mereka dalam menghadapi emosi yang tidak nyaman tanpa merasa bersalah atau takut.

Menggunakan teknik ini secara konsisten akan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional yang kuat dan mampu menghadapi tantangan emosional di masa depan.

Ingatlah bahwa emosi adalah bagian dari kehidupan, dan dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk mengekspresikan dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.

 

Sumber : Parentalk.id, Pritta Tyas
Halaman :
1

Ikuti Kami