Sosial media saat ini dibanjiri dengan seruan #peringatandarurat mengacu kepada memanasnya suhu politik jerang pilkada serentak. Hal ini dipicu respon DPR setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan melonggarkan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah untuk semua partai politik peserta pemilu.
Seruan turun ke jalan dan aksi demonstrasi menimbulkan ketakutan di masyarakat karena gejolak politik ini.
Sebagai orang percaya kita diingatkan untuk tidak mudah terprovokasi oleh berbagai berita atau informasi di media sosial. Provokasi semacam ini, jika tidak disikapi dengan bijak, dapat memecah belah persatuan dan memperkeruh suasana.
Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai, menyampaikan pernyataan-pernyataan positif, dan membawa perubahan bagi bangsa melalui doa dan tindakan yang membangun. Dengan demikian, di tengah gejolak politik yang terjadi menuju Pilkada serentak, ada urgensi bagi kita untuk berdoa bagi bangsa ini dan memastikan bahwa dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung, kedamaian dan kesejahteraan menjadi tujuan utama yang kita upayakan.
Firman Tuhan dalam 1 Timotius 2:1-2 mengajarkan kita untuk berdoa bagi semua orang, termasuk para pemimpin dan mereka yang berkuasa, "agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan."
Dalam konteks Pilkada serentak kali ini, kita perlu memohon kepada Tuhan agar bangsa ini dapat melalui proses demokrasi dengan damai. Kedamaian tidak hanya berarti ketiadaan konflik fisik, tetapi juga mencakup suasana hati yang tenang, bebas dari rasa takut dan kekhawatiran.
Berdoa bagi kedamaian juga berarti kita memohon kepada Tuhan agar kesejahteraan yang sejati dapat dialami oleh seluruh rakyat Indonesia. Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang masa depan bangsa yang lebih sejahtera dan adil bagi semua orang.
Selain itu, sangat penting untuk berdoa bagi pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mempersiapkan dan melaksanakan Pilkada serentak ini. Tanggung jawab mereka besar, dan mereka membutuhkan hikmat serta perlindungan Tuhan agar dapat menjalankan tugas mereka dengan integritas dan keadilan.
Doa kita dapat menjadi benteng pertahanan spiritual yang melindungi bangsa ini dari segala bentuk manipulasi dan kejahatan, sekaligus mendukung mereka yang bekerja keras demi kelancaran proses pemilihan kepala daerah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap proses politik, ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi dan golongan. Efesus 6:12 mengingatkan kita bahwa "perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan penguasa-penguasa, melawan kuasa-kuasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
Oleh karena itu, kita perlu berdoa agar setiap niat jahat yang ingin memperkeruh suasana, yang mencoba merusak proses demokrasi, dapat dipatahkan oleh kuasa Tuhan. Doa kita dapat menjadi benteng pertahanan spiritual yang melindungi bangsa ini dari segala bentuk manipulasi dan kejahatan.
Salah satu hal terpenting dalam Pilkada adalah terpilihnya pemimpin yang benar-benar berasal dari Tuhan, yang memiliki integritas dan hati yang tulus untuk melayani rakyat. Dalam Amsal 21:1 dikatakan, "Hati raja-raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." Kita perlu berdoa agar Tuhan campur tangan dalam proses pemilihan ini, sehingga setiap pemimpin yang terpilih adalah mereka yang memiliki kapasitas, integritas, dan hati yang takut akan Tuhan.
Pemimpin yang berintegritas adalah mereka yang akan menjalankan tugasnya dengan adil, jujur, dan penuh tanggung jawab. Mereka tidak akan tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan, tetapi akan bekerja untuk kebaikan seluruh rakyat. Mari kita memohon agar Tuhan memilihkan pemimpin-pemimpin seperti ini untuk bangsa Indonesia.
Sebagai orang percaya, doa kita memiliki kekuatan yang luar biasa. Di tengah gejolak politik dan ketidakpastian yang sering menyertai proses Pilkada, kita dipanggil untuk berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh. Mari kita serahkan bangsa ini ke dalam tangan Tuhan, percaya bahwa Dia berdaulat atas segala sesuatu dan bahwa kehendak-Nya yang sempurna akan terjadi di Indonesia.
Dengan doa, kita dapat menjadi bagian dari proses yang membawa bangsa ini menuju masa depan yang damai, sejahtera, dan dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang berintegritas. Mari bagikan artikel ini kepada rekan, sahabat dan keluarga untuk berdoa bagi masa depan Indonesia.
BACA JUGA:
Kuasa Doa Kesatuan untuk Masa Depan Bangsa dan Negara
Masuki Era Baru di HUT RI Ke 79, Nusantara Baru Indonesia Maju
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti