Dibalik Stigma Negatif Gen-Z, Ada Potensi Besar Dalam Berwirausaha
Sumber: cahaya bagi negeri

Finance / 7 August 2024

Kalangan Sendiri

Dibalik Stigma Negatif Gen-Z, Ada Potensi Besar Dalam Berwirausaha

Puji Astuti Official Writer
707

Generasi Z (Gen-Z) sering kali mendapat stigma negatif, seperti dianggap pemalas, mudah menyerah, dan mudah tersakiti. Namun, tahukah Anda bahwa di balik stigma negatif tersebut, Gen-Z sebenarnya adalah generasi yang menunjukkan minat tertinggi dalam berwirausaha dibandingkan generasi sebelumnya?  

Gen-Z dan Potensi Wirausahawan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nielsen, Gen-Z menunjukkan minat yang tinggi dalam kewirausahaan. Bahkan, 93% dari mereka telah memulai langkah awal untuk membangun bisnis sendiri. Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Gen-Z dalam mendorong perekonomian Indonesia. Tingkat kewirausahaan suatu negara memiliki korelasi langsung dengan peningkatan ekonomi negara tersebut. Semakin tinggi angka kewirausahaan, semakin banyak pula lapangan kerja yang tercipta dan inovasi yang dihasilkan. 

Di negara-negara maju, tingkat  kewirausahaan sangat tinggi. Namun, di Indonesia, angka kewirausahaan masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Data dari Global Entrepreneurship Monitor menunjukkan bahwa hanya 3,1% dari populasi dewasa di Indonesia yang terlibat dalam kewirausahaan tahap awal, jauh tertinggal dari negara seperti Singapura yang mencapai 10,6%. 

Melihat fakta ini, seharusnya kita tidak mudah memberi label negatif kepada Gen-Z. Sebaliknya, kita harus melihat potensi besar yang mereka miliki. Bagaimana menghilangkan stigma negatif yang terlanjur melekat pada Gen-Z? Apa yang bisa dilakukan orang tua, khususnya dari generasi X dan milenial, untuk mendorong potensi Gen-Z dalam berwirausaha?

Menghapus Stigma Generasi Z 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Cahaya Bagi Negeri berbincang dengan Pdt.Dr.Leonardo A. Sjiamsuri, pendiri dan gembala senior Gereja Kemuliaan Sion – Light to the Nations, juga seorang dosen dan penulis lebih dari 15 buku. 

"Setiap generasi selalu memiliki stigma. Generasi hipi dulu juga punya stigma negatif. Tapi setiap generasi pasti membawa kontribusi. Gen-Z, misalnya, memiliki cara komunikasi yang jauh lebih baik daripada generasi sebelumnya karena mereka adalah digital natives," jelas Pastor Leo. 

Menurut Pastor Leo, meskipun Gen-Z sering mendapatkan stigma negatif, mereka memiliki minat tinggi dalam entrepreneurship. "Mereka kreatif, inovatif, dan cenderung tidak suka berada dalam struktur yang kaku. Mereka senang dengan fleksibilitas dan kemandirian. Dengan konektivitas digital, mereka belajar banyak dari dunia luar dan melihat entrepreneur sebagai sesuatu yang luar biasa." 

Bagaimana cara orang tua mendorong potensi Gen-Z dalam berwirausaha? 

"Mindset orang tua harus berubah. Orang tua sering menganggap anak muda belum berpengalaman, padahal mereka sangat terbuka dan terinformasi. Orang tua harus bisa melihat bahwa generasi ini berbeda dan harus mulai terbuka untuk mendukung minat mereka dalam entrepreneur," ujar Pastor Leo. 

Peran Gereja dalam Mendorong Entrepreneurship Gen-Z 

Selain keluarga, gereja juga dapat berperan sebagai fasilitator dalam mendukung potensi Gen-Z. Gereja bisa memberikan peluang untuk pelayanan yang mengembangkan minat entrepreneur mereka. "Gembala sidang harus punya pemikiran-pemikiran marketplace Kingdom, mempersiapkan jemaat agar entrepreneurship mereka bisa berkembang," tambah Pastor Leo. 

Menurut Pastor Leo, membangun usaha di dalam konteks gereja harus menjadi misi dari gereja. "Bisnis itu harus jadi mission, jadi gereja bukan hanya membuka gereja lagi, tapi juga membuka usaha agar nilai-nilai Kerajaan Allah masuk di dalam bisnis kita," jelasnya. 

Menghadapi Tantangan dan Menghapus Stigma 

Menghadapi tantangan dalam mendidik Gen-Z, baik di keluarga maupun di gereja, membutuhkan pendekatan yang terbuka dan inovatif. Orang tua dan pemimpin gereja harus menghindari stigma negatif dan fokus pada membekali Gen-Z dengan nilai-nilai positif. Dengan cara ini, Gen-Z bisa menjadi generasi yang penuh keberhasilan, problem solver, dan pencetak sejarah. 

"Anak-anak adalah hadiah dari Tuhan. Mereka berhak untuk dicintai, dibimbing, dan diarahkan menuju tujuan mereka. Kita harus percaya bahwa Gen-Z adalah generasi yang Tuhan bangkitkan untuk menjadi penuntas zaman," tutup Pastor Leo. 

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh Gen-Z, penting bagi kita untuk mendukung dan membimbing mereka. Mereka adalah generasi yang kreatif, penuh inovasi, dan memiliki minat tinggi dalam berwirausaha. Dengan memberikan mereka kesempatan dan dukungan yang tepat, kita bisa memanfaatkan potensi mereka untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. 

Tonton sekarang di Youtube Jawaban Channel  dan temukan episode-episode menarik lainnya yang relevan bagi gereja dan umat Kristen. Dapatkan wawasan penting seputar topik-topik yang membangun iman dan kehidupan sehari-hari. 

Tonton Juga : BAGAIMANA ORANG KRISTEN MENYIKAPI KONTROVERSIAL ACARA PEMBUKAAN OLIMPIADE PARIS? 

Baca Juga: 

Benarkah Kewirausahaan Adalah Panggilan Menurut Alkitab?

2 Syarat Menjadi Enterpreneur Muda yang Sukses

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami