Pengaruh dan Peran Inner Child dalam Pernikahan Menurut Pandangan Psikater
Sumber: dok. Pribadi | CBN Indonesia

Marriage / 22 July 2024

Kalangan Sendiri

Pengaruh dan Peran Inner Child dalam Pernikahan Menurut Pandangan Psikater

Claudia Jessica Official Writer
796

Dalam pernikahan, memahami inner child pasangan menjadi hal yang sangat penting. Inner child, aspek anak-anak yang menetap dalam diri setiap orang dewasa, dapat mempengaruhi pikiran, sikap, perasaan, dan perilaku seseorang.

dr. Lahargo SpKJ, seorang psikiater di Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, serta konsultan di beberapa yayasan rehabilitasi dan pemulihan narkoba dengan gangguan jiwa, menjelaskan pentingnya memahami inner child dalam pernikahan.

Apa Itu Inner Child dan Pengaruhnya dalam Pernikahan?

Inner child adalah bagian dari diri kita yang membawa kenangan, pengalaman, dan emosi dari masa kecil. Menurut dr. Lahargo SpKJ, inner child ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap bagaimana seseorang berperilaku dan merasa dalam hubungan mereka saat ini.

 

BACA JUGA: Cara Alkitabiah Mengatasi Inner Child yang Terluka Agar Tidak Merusak Pernikahan

 

Aspek ini bisa positif atau negatif, yang sering disebut sebagai inner child terluka. Inner child terluka ini bisa disebabkan oleh trauma atau pengalaman buruk di masa lalu dan memiliki dampak besar pada hubungan pernikahan.

Inner child yang terluka atau negatif bisa mempengaruhi bagaimana seseorang menghadapi situasi dan berinteraksi dengan orang lain, termasuk pasangan mereka,” jelas dr. Lahargo.

“Penting untuk memahami bahwa setiap orang membawa bekal dari masa lalu mereka ke dalam pernikahan, dan ini mempengaruhi bagaimana mereka bersikap dan berperilaku sekarang.”

Tanda-tanda Inner Child yang Terluka

Menurut dr. Lahargo, inner child yang terluka dapat menimbulkan berbagai perilaku dan emosi yang berdampak pada hubungan pernikahan. Beberapa tanda inner child yang terluka meliputi:

  • Kecemasan Berlebihan: Individu dengan inner child yang terluka sering merasa cemas terhadap hal-hal baru atau situasi yang tidak biasa.
  • People Pleaser: Keinginan untuk menyenangkan orang lain dan menghindari konflik dapat menyebabkan pasangan tidak benar-benar memahami diri mereka.
  • Harga Diri dan Kepercayaan Diri Rendah: Merasa tidak mampu dan tidak dapat melakukan hal-hal dengan baik.
  • Emosi Tidak Stabil: Mudah marah, sedih, atau meledak-ledak.
  • Trust Issue: Ketidakpercayaan terhadap pasangan yang dapat berujung pada perilaku posesif.
  • Playing Victim: Merasa bersalah atau menyesal secara berlebihan.
  • Perfeksionisme: Tidak dapat mentoleransi kesalahan kecil.
  • Mengkritik Diri Sendiri: Kritik berlebihan terhadap diri sendiri.
  • Ketergantungan dan Takut Diabaikan: Rasa takut diabaikan dan ketergantungan yang berlebihan pada pasangan.

 

BACA JUGA: Memulihkan Konsep Diri Dengan Memahami Inner Child yang Terluka

 

Dampak Inner Child dalam Pernikahan

Dr. Lahargo SpKJ menjelaskan bahwa inner child yang terluka dapat membuat hubungan menjadi kurang dewasa dan berpotensi menjadi hubungan yang toxic. Sebaliknya, inner child yang sehat dapat berkontribusi positif dalam pernikahan.

Pasangan yang memahami inner child masing-masing akan lebih mudah menerima dan mendukung satu sama lain, bahkan membantu penyembuhan dari pengalaman traumatis.

Pentingnya Memahami Inner Child Pasangan

 

Baca halaman selanjutnya →

Sumber : dr. Lahargo SpKJ
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami