Inside Out 2 Kedatangan Emosi Baru! Mari Belajar Memahami Emosi Berdasarkan Firman Tuhan
Sumber: Instagram (@pixarpost)

Kata Alkitab / 10 July 2024

Kalangan Sendiri

Inside Out 2 Kedatangan Emosi Baru! Mari Belajar Memahami Emosi Berdasarkan Firman Tuhan

Claudia Jessica Official Writer
1430

5. Anxiety (Kecemasan atau kekhawatiran)

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7)

Perasaan cemas atau khawatir adalah keadaan dimana kita merasa ingin mengendalikan keadaan yang belum terjadi.

Dalam hidup ini, kita memang kita perlu berhati-hati. Namun, jika kehati-hatian itu terlalu berlebihan, maka hal tersebut bisa berubah menjadi kecemasan yang mengendalikan diri kita. Akibatnya, kita mungkin membuat keputusan yang tidak didasari oleh iman kepada Tuhan, melainkan oleh kecemasan yang muncul dari pikiran kita sendiri.

Maka dari itu, Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan pikiran sendiri, tetapi melibatkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita serta menyerahkan semua kepada-Nya.

6. Envy (Iri Hati)

“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23: 17-18)

Iri hati biasanya muncul ketika kita tidak memiliki sukacita sehingga kita merasa tidak puas dengan diri sendiri dan merasa iri dengan apa yang orang lain miliki.

Perasaan ini bertentangan dengan ajaran Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan mengajarkan kita untuk menyadari perasaan ini, sehingga saat muncul, kita bisa mengenalinya dan mengatasinya sesuai dengan firman Tuhan.

Tuhan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan percaya pada berkat yang telah disediakan-Nya bagi setiap anak-Nya. Dengan begitu, rasa iri hati dapat digantikan dengan sukacita. Bahkan, kita dapat turut berbahagia atas berkat yang diterima oleh orang lain dari Tuhan.

7. Embarrassment (Malu)

“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” (2 Timotius 2:15)

Rasa malu ada untuk membantu kita sebagai manusia agar berperilaku sesuai dengan etika dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Namun, selama tindakan kita tidak melanggar aturan tetapi berhubungan dengan kebenaran, jangan takut untuk menyatakan atau mengungkapkan kebenaran seperti yang diajarkan oleh Firman Tuhan.

“Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”” (Roma 10:11)

Setiap emosi negatif seperti takut, marah, cemas, atau sedih pasti akan kita alami, namun kita tidak boleh membiarkan emosi-emosi tersebut menguasai diri kita.

Mulai sekarang, marilah kita tidak hanya belajar untuk menahan emosi dalam diri, tetapi juga belajar menyalurkannya ke arah yang positif dan mengendalikannya agar tidak merugikan diri sendiri atau orang di sekitar kita.

 

Sumber : Instagram underwraps.id
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami