Kesaksian Amanda Zevannya: Kekuatan Doa di Tengah Penghakiman
Sumber: Kesaksian

Milenial / 6 June 2024

Kalangan Sendiri

Kesaksian Amanda Zevannya: Kekuatan Doa di Tengah Penghakiman

Jery Patampang Official Writer
2721

Dalam dunia yang penuh dengan informasi cepat dan media sosial, seringkali sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. 

Amanda Zevannya, seorang public figure, istri Pendeta Gideon Simanjuntak dan ibu dari dua anak, merasakan tekanan ini dalam hidupnya. 

Dalam sebuah wawancara di Solusi TV, Amanda berbagi pengalamannya menghadapi penghakiman, cacian, dan ancaman yang datang tak hanya dari orang-orang asing tetapi juga dari para buzzer politik.

Amanda menceritakan bagaimana anaknya, yang masih kecil, menerima bullying dan stigma negatif yang sangat menyakitkan.

“Bayangkan, anakku masih TK dan menerima ancaman yang bisa menghantui perkembangan tubuh dan mentalnya,” ujar Amanda. 

 

BACA JUGA : Setia dengan Tujuan Tuhan dalam Hidup Kisah Ester Jeanette

 

Dalam momen-momen berat tersebut, Amanda sering merasa lelah dan berdoa kepada Tuhan, memohon kekuatan.

Amanda mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana ia merasa doanya tidak dijawab. Ia merasa seperti berdoa tanpa melihat perubahan apa pun.

Namun, di tengah semua itu, ia dan suaminya, pendeta Gideon, menemukan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Mereka membangun mezbah doa setiap malam, menyembah dan mencurahkan isi hati mereka kepada Tuhan.

 

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA  ⇒

Amanda menceritakan, “Ada momen di mana saya benar-benar merasa tidak punya kekuatan lagi untuk berdoa. Saya merasa semua yang saya doakan tidak membawa perubahan apa-apa. Namun, saat saya berhenti berbicara dan mulai mendengarkan, Tuhan berbicara kepada saya dengan cara yang sangat nyata.”

Pada suatu malam, Amanda terbangun ketika anaknya yang berusia 5 tahun jatuh dari tempat tidur. Di saat panik, Amanda merasakan Tuhan berbicara kepadanya melalui Matius 7:11, “Jikalau kamu yang jahat tahu memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!” Dalam momen itu, Amanda menyadari betapa Tuhan mengasihi dan melindungi keluarganya.

“Di situ saya melihat bagaimana saya merespon terhadap kesusahan anak saya, dan Tuhan menunjukkan bahwa jika saya, yang penuh dosa, tahu cara memberikan yang terbaik untuk anak saya, apalagi Dia, Bapa di Surga,” ungkap Amanda dengan mata berkaca-kaca.

Selain keyakinan kepada Tuhan, Amanda juga mendapatkan kekuatan dari keluarga dan komunitasnya. Dukungan dari suami, anak-anak, keluarga besar, dan teman-teman menjadi pilar penting dalam menghadapi tekanan hidup. 

 

BACA JUGA : Simpan Dendam, Wanita Ini Bersekutu dengan Setan Untuk Membunuh Mamanya

“Kami memiliki support system yang sangat kuat. Orang-orang di sekitar kami yang percaya dan menguatkan kami dalam setiap langkah,” kata Amanda.

Amanda dan suaminya kini memfokuskan diri pada Kerinduanku Ministry, sebuah pelayanan yang mereka dirikan untuk memenuhi kebutuhan rohani jemaat.

“Kami ingin kerinduan kami selaras dengan kerinduan Tuhan, yakni untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang dan memberikan mereka harapan,” ujar Amanda.

Ministry ini juga memiliki fokus khusus pada pelayanan perempuan dan anak-anak. Amanda percaya bahwa perempuan memiliki peran besar dalam keluarga dan masyarakat, dan mereka perlu diberdayakan serta didukung dengan kuat.

Dalam wawancara tersebut, Amanda memberikan pesan yang mungkin sedang mengalami konflik dalam rumah tangga atau merasa tidak berpengharapan. 

“Kembalilah kepada Tuhan, berdoalah, dan percayalah bahwa Tuhan sangat mengasihi kalian. Dalam momen-momen terberat sekalipun, Dia ada di sana untuk memberikan kekuatan dan pertolongan,” ujar Amanda.

Amanda Zevannya melalui perjalanan hidupnya telah menunjukkan bahwa di tengah badai kehidupan, selalu ada harapan dan jawaban dari Tuhan.

Saksikan kesaksian istri Pendeta Gideon Simanjuntak, Aman Zevanya selengkapnya hanya Solusi TV.

Sumber : Solusi TV
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami