Terus Berbuah Hingga Masa Tua
Sumber: Canva

Kata Alkitab / 28 April 2024

Kalangan Sendiri

Terus Berbuah Hingga Masa Tua

Puji Astuti Official Writer
452

Tidak sedikit orang yang galau menjelang usia pensiun, merasa tidak lagi bisa produktif atau bahkan kuatir bagaimana mencukup hidup ketika tidak lagi bekerja. Jika mengacu pada perundang-undangan, usia pensiun saat ini adalah 58 tahun. Namun benarkah mereka yang diatas usia 58 tahun tidak produktif lagi?  

Secara logis, semakin tua maka seseorang akan semakin lemah, sering sakit, dan juga pemikirannya tidak lagi tajam. Sebagai contoh, Jepang sebagai negara dengan populasi lansia terbesar di dunia, dengan perbandingan 1 dari 10 orang di Jepang berusia di atas 80 tahun. Kondisi ini menjadi beban ekonomi yang besar bagi negara Jepang, karena mereka juga kekurangan penduduk usia produktif.  

Tapi sebenarnya apa rancangan Tuhan bagi manusia di masa tua kita? 

Mari kita renungkan Mazmur 92:12-15, “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;  mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. 

Dari Mazmur di atas, kita belajar bahwa rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah kita tetap produktif hingga masa tua kita. Dinyatakan bahwa, “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.”  

Ketika kita menjadi tua, Tuhan tidak merancang kita untuk menjadi tidak produktif, menjadi sakit-sakitan dan lemah. Tuhan ingin hingga masa tua kita terus berbuah, menjadi gemuk dan segar. Itu adalah rancangan Tuhan untuk orang benar. Apa yang dimaksud dengan orang benar dalam ayat ini?  

Mereka adalah orang yang telah dibenarkan oleh penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Kita menjadi orang benar bukan karena perbuatan kita, tetapi karunia Allah. Status kita yang sebelumnya adalah orang berdosa, berubah menjadi anak-anak Allah. Dalam posisi ini kita berada di dalam kebun Allah dan di bawah pemeliharaan Allah Bapa sebagai pemilik kebun itu.  

Jadi mari kita ubah pola pikir kita, bahwa kalau sudah mendekati usia 50an tahun berarti bersiap pensiun dan tidak produktif lagi. Sebaliknya kita harus terus berbikir bagaimana kita terus berbuah dan menjadi berkat berapapun usia kita. Kita harus percaya bahwa Allah yang kita sembah tak akan meninggalkan kita, hingga kita mencapai garis finish kehidupan.  

Mari kita pegang janji Tuhan ini, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4).

Tuhan Yesus memberkati.  

Baca Juga : 

Bai Fangli, Tukang Becak Yang Menyekolahkan 300 Anak

3 Cara Membuatmu Bangkit, Semangat Menjalani Hidup

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami