Udara kotor bukan hanya masalah bagi kesehatan fisik, tapi juga mental. Dampak ini tak hanya dirasakan orang dewasa, tapi juga anak-anak yang rentan terhadap paparan polusi udara.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), polusi udara tidak hanya menyerang sistem pernapasan anak. Partikel-partikel berbahaya ini kemudian masuk ke dalam tubuh dan tak hanya berhenti di paru-paru. Mereka dapat mencapai aliran darah dan masuk ke otak yang sedang berkembang.
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry juga menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat menyebabkan depresi, kecemasan, psikosis, dan bahkan gangguan neurokognitif seperti demensia1. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi paparan polusi udara dan melindungi kesehatan anak-anak kita.
Dampaknya tak main-main. Polusi udara dapat memengaruhi sistem saraf pusat, mengganggu kognisi, perilaku, dan kecerdasan anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar polusi udara lebih berisiko mengalami:
Gejala-gejala ini tak selalu mudah dikenali. Orang tua perlu memperhatikan beberapa tanda berikut:
Penting bagi orang tua untuk melindungi anak dari paparan polusi udara. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Masa kanak-kanak merupakan periode penting bagi perkembangan otak dan mental anak. Paparan polusi udara dapat menghambat proses ini dan berakibat fatal. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk melindungi anak-anak dari bahaya polusi udara demi masa depan mereka yang lebih sehat dan cerdas.
Sumber : Jawaban.com