Jangan Kompromi!
Kalangan Sendiri

Jangan Kompromi!

Lori Official Writer
      1918

Ayat Renungan: 

Kolose 3; 1-3, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”

 

Kita mungkin pernah mendengar ungkapan, “Orang yang bimbang tidak akan mendapat apa-apa.” Kebimbangan itu muncul biasanya karena kita tidak yakin sehingga kita berkompromi terhadap banyak hal. 

Kompromi itu dimulai dari hati kita! Dimana kita mendua karena tidak bisa yakin dengan satu hal sehingga kita memutuskan untuk melakukan hal yang lain. Ketika hati kita bimbang, maka hal itu akan sangat mempengaruhi keputusan, sikap dan hasil dari kehidupan kita. 

Hal serupa berlaku dengan iman kita. Iman itu adalah sesuatu yang kita bisa buktikan melalui sikap-sikap hidup kita. Untuk mengetahui seberapa besar iman kita, kita membutuhkan ujian. Kita bisa lihat bagaimana seorang Abraham menjalani ujian iman untuk mendapatkan janji Tuhan dalam hidupnya yaitu untuk memperoleh keturunan. Janji tersebut sangat menyemangati Abraham, meski dalam perjalanannya Tuhan seolah tidak melakukan apa-apa selama puluhan tahun untuk mewujudkan janji tersebut terjadi atas dirinya. Ketika janji tersebut tampaknya seakan mustahil, karena Sara istrinya sudah tak mungkin lagi mengandung, saat itulah Abraham mulai berkompromi. Dia pun menikahi Hagar, hamba perempuan dari Sara. 

Saat kita berkompromi, pandangan kita atas janji Tuhan menjadi kabur, samar-samar atau bahkan tertutupi oleh yang namanya jalan pintas. Kita tahu bahwa keputusan Abraham berkompromi menghasilkan seorang anak bernama Ismael. Namun tahukah Anda bahwa jalan pintas ini justru berdampak sepenuhnya kepada sejarah hidup manusia. Jadi, satu kompromi yang kita lakukan memiliki efek yang sangat besar. 

Sebagai manusia, kompromi adalah raksasa yang sulit untuk kita taklukkan. Karena antara tawaran dan janji, sama-sama menggiurkan. Tetapi saya ingin membagikan satu kesaksian dimana seseorang diminta untuk membuat laporan palsu oleh atasannya dengan imbalan akan diberikan gaji yang lebih besar dan fasilitas yang lebih menggiurkan jika dia mau melakukannya. Tetapi dia dengan tegas memilih untuk kehilangan pekerjaan daripada mengalami dampak buruk yang harus ia dan seluruh keluarganya tanggung seumur hidup. 

Pagi ini, mari merenungkan firman dari Kolose 3; 1-3, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.” Saat kita telah dibangkitkan bersama Kristus, kita hanya perlu memikirkan segala kebaikan-Nya atas kita. Sehingga ketika kita ditawarkan hal-hal menggiurkan oleh dunia, kita bisa mengontrol keinginan kita dengan merenungkan kembali kebaikan-kebaikan yang sudah Ia lakukan atas hidup kita.

Selain itu, kita juga bisa menolak raksasa kompromi dengan lebih dulu menaklukkan pikiran kita dari keinginan untuk mau berkompromi, ingat bahwa anugerah Tuhan lebih besar dari hasil kompromi apapun, dan ketidaktaatan kita mengikuti kompromi menghasilkan dampak yang begitu besar bagi kita maupun keturunan kita. 

Jadi, keputusan kita untuk mengalahkan raksasa kompromi akan menentukan kehidupan kita ke depan. Karena itu, mari mengambil pilihan yang didasarkan pada kehendak Tuhan.

 

Action: Apakah Anda pernah berhadapan dengan tawaran untuk berkompromi melakukan sesuatu yang salah? Hari ini mari sampaikan secara jujur dihadapan Tuhan, dan mintalah pengampunan. Atau bagi Anda yang rentan menghadapinya, mintalah pertolongan dari Tuhan untuk mengambil sikap yang benar.

Ayat Hafalan: Roma 8: 31, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

 

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami